Aset Perbankan Syariah Capai Rp840 Triliun, Potensi Besar Pengembangan Ekonomi Syariah di Indonesia

Aset Perbankan Syariah Capai Rp840 Triliun, Potensi Besar Pengembangan Ekonomi Syariah di Indonesia

NYALANUSANTARA, Jakarta - Aset perbankan syariah di Indonesia telah mencapai Rp840 triliun dan diproyeksikan akan segera mencapai Rp1.000 triliun. Hal ini menunjukkan potensi besar bagi perkembangan ekonomi syariah di Tanah Air. 

Pernyataan ini disampaikan oleh Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, dalam seminar internasional bertajuk "Ekonomi dan Keuangan Syariah: Kebijakan untuk Pemerintahan Prabowo", yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Jakarta pada Selasa (3/9/2024).

Acara tersebut merupakan hasil kerjasama antara INDEF, Universitas Paramadina, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Selain seminar, acara ini juga menandai peluncuran Pusat Pengembangan Ekonomi Syariah (CSED), yang bertujuan untuk mengakselerasi pengembangan sektor ekonomi syariah di Indonesia.

Prof. Didik, yang juga merupakan Pendiri INDEF, menyoroti pentingnya instrumen kebijakan ekonomi dan politik dalam mendukung perkembangan ekonomi syariah. Ia mengungkapkan bahwa ekonomi syariah memiliki potensi untuk mengatasi masalah ketimpangan kepemilikan tanah dan aset di Indonesia, yang saat ini didominasi oleh segelintir pihak.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Kementerian BUMN, Rabin Indajad Hattari, mengungkapkan potensi besar pasar keuangan syariah global, khususnya di Afrika. Menurut Rabin, aset keuangan syariah global mencapai $4,5 miliar pada 2022 dan diproyeksikan meningkat menjadi $617 miliar di masa mendatang. 

“Aset keuangan syariah diperkirakan mencapai $4,5 miliar pada tahun 2022 dan diproyeksikan meningkat menjadi $617 miliar di masa depan” tuturnya. 

Meski demikian, ia juga menyoroti tantangan utama dalam pengembangan sektor ini, seperti rendahnya literasi keuangan syariah, kurangnya produk inovatif, serta minimnya sumber daya manusia yang berkualitas.


Editor: Admin

Terkait

Komentar

Terkini