Ekonom Unand: Tarif Impor AS Bisa Guncang Ekonomi Indonesia, Sektor Domestik Jadi Penyelamat

Ekonom Unand: Tarif Impor AS Bisa Guncang Ekonomi Indonesia, Sektor Domestik Jadi Penyelamat

NYALANUSANTARA, JAKARTA- Kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikhawatirkan memicu gejolak ekonomi global dan berdampak pada Indonesia. Hefrizal Handra, ekonom Universitas Andalas, menilai bahwa langkah proteksionis AS tersebut berisiko menurunkan permintaan dunia, yang akan memukul sektor ekspor Indonesia.

"Ketika perdagangan internasional lesu, dampaknya tak hanya terasa di ekspor. Sektor investasi, logistik, pertambangan, hingga konstruksi ikut terimbas," ujar Hefrizal, Jumat (11/4/2025), di Padang.

Namun, Hefrizal juga melihat sisi positif. Menurutnya, sejumlah sektor yang lebih mengandalkan pasar lokal seperti pertanian, pariwisata domestik, dan layanan e-commerce justru menunjukkan ketahanan yang baik.
“Ini saatnya Indonesia mendorong diversifikasi ekonomi agar tidak terlalu bergantung pada pasar global,” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa meskipun ada tekanan eksternal, kondisi ekonomi nasional masih berada pada jalur yang stabil. Cadangan devisa Indonesia yang berada di atas 135 miliar dolar AS, inflasi yang terkendali, serta rasio utang terhadap PDB yang masih aman menunjukkan fondasi ekonomi yang cukup kokoh.

Meski begitu, Hefrizal mengingatkan bahwa risiko krisis tetap membayangi jika ketidakpastian global terus berlanjut.
“Ketika investor mulai ragu, arus modal keluar bisa menekan rupiah,” jelas lulusan University of Birmingham ini.

Ia menyarankan agar pemerintah mempercepat belanja pada sektor produktif seperti infrastruktur dan perlindungan sosial untuk merangsang konsumsi domestik. Di sisi moneter, Bank Indonesia harus menjaga nilai tukar rupiah secara hati-hati, termasuk mempertimbangkan kebijakan suku bunga yang presisi.

“Kunci keberhasilan adalah koordinasi antara fiskal dan moneter. Kalau masing-masing jalan sendiri, malah bisa memicu instabilitas,” ujarnya.


Editor: Lulu

Terkait

Komentar

Terkini