Alumnus Akuntansi UNAIR Rintis Konsultan One Stop Service Hukum dan Keuangan

Alumnus Akuntansi UNAIR Rintis Konsultan One Stop Service Hukum dan Keuangan

NYALANUSANTARA, SURABAYA- Berangkat dari ketertarikan pada titik temu antara dunia hukum dan ekonomi, Isa Anshari Arif SH MH MK berhasil meniti perjalanan karier yang tidak biasa. Lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (UNAIR) angkatan 1995 ini kini memimpin Kantor Hukum ISA & Partner, sebuah firma yang memadukan layanan hukum, akuntansi, perpajakan, dan keuangan dalam satu wadah terpadu.

Isa mengisahkan bahwa ketertarikannya pada hukum muncul ketika Peradilan Pajak mulai diberlakukan. Menurutnya, regulasi tersebut membuka peluang besar bagi lulusan ekonomi untuk berperan dalam proses peradilan. Namun, keinginannya untuk mendalami profesi advokat terbentur aturan yang menuntut gelar Sarjana Hukum. Hal inilah yang mendorongnya kembali ke bangku kuliah untuk mengambil pendidikan hukum secara formal.

Perjalanan profesional Isa dimulai dari dunia audit sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) Prasetyo Utomo & Co. Selama satu dekade ia berkecimpung dalam audit eksternal, sebelum kemudian melanjutkan karier sebagai manajer keuangan di sebuah perusahaan. Pada tahun 2021, ia mengambil langkah berani keluar dari zona nyaman untuk membangun firma sendiri.

Keistimewaan ISA & Partner terletak pada konsep “One Stop Services” yang ditawarkan. Dengan pengalaman sebagai auditor, akuntan, ahli pajak, serta pendidikan lanjutan di bidang kenotariatan, Isa mampu menyediakan layanan komprehensif dalam satu kali konsultasi. Ia menekankan bahwa pada umumnya, klien membutuhkan banyak konsultan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang saling terkait—mulai dari keperdataan, pertanahan, hingga penyelewengan keuangan. Namun, pendekatan terpadu yang ia gagas membuat proses menjadi lebih efisien bagi klien.

Tantangan yang ia hadapi tidaklah ringan, terutama dalam membangun kepercayaan pasar di tengah kompetisi dengan firma-firma besar. Isa menegaskan bahwa industri jasa sangat bergantung pada kualitas dan integritas personal penyedia layanan.

Saat ditanya mengenai pencapaian paling berkesan, Isa tidak menonjolkan kesuksesan bisnis. Ia lebih bangga karena kini mampu berdiri sejajar dengan para pengajar yang dulu membimbingnya, dan dapat berdiskusi sebagai rekan sejawat. Baginya, kesempatan untuk saling bertukar pemikiran adalah bentuk penghargaan tertinggi atas perjalanan intelektualnya.

Untuk para mahasiswa, Isa berpesan bahwa tantangan terbesar bagi akuntan maupun advokat muda tidak terletak pada kemampuan teknis, melainkan pada penguasaan soft skill. Profesionalisme dalam berkomunikasi dan memahami etika, menurutnya, adalah aspek penting yang sering terabaikan—padahal menjadi pertimbangan utama bagi klien besar. Ia menekankan pentingnya mengembangkan kemampuan komunikasi dan etika di luar pendidikan formal demi menghadapi dunia profesional yang semakin kompetitif.


Editor: Lulu

Terkait

Komentar

Terkini