Mahasiswa UNAIR Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi di Desa Pacet

Mahasiswa UNAIR Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi di Desa Pacet

Dalam menginisiasi produk inovasi ini, kelompok KKN BBK menghadapi tantangan terutama terkait panduan pembuatan lilin aromaterapi yang belum tersedia secara lengkap di internet. Untuk mengatasi ini, mereka melakukan beberapa eksperimen pembuatan hingga berhasil menghasilkan produk lilin aromaterapi yang siap digunakan.

"Untuk eksperimen pertama, kami melakukan riset penetralan minyak jelantah agar tidak bau dan berwarna gelap. Kami mencampurkan minyak jelantah dengan arang dan mendiamkannya semalam penuh. Proses tersebut berhasil menghilangkan bau dan menjernihkan warna minyak jelantah," ungkap Sanda.

Setelah berhasil melakukan penetralan, kelompok ini melakukan eksperimen untuk menemukan takaran bahan yang tepat. Mereka sempat mengalami kegagalan akibat memasukkan stearic acid terlalu banyak. Namun, akhirnya mereka menemukan takaran yang pas: 7 sendok makan stearic acid, 100 gram krayon bekas sebagai pewarna, 200 ml minyak jelantah, dan sumbu lilin sepanjang 8 hingga 10 cm.

"Melalui eksperimen tersebut, kami mampu membagikan pengalaman dan mendemonstrasikan pembuatan lilin aromaterapi kepada masyarakat. Kami berharap hal ini menggerakkan masyarakat untuk melakukan pengolahan dan pemanfaatan limbah atau sampah," terang Sanda.

Kelompok KKN BBK UNAIR berharap inovasi ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Pacet dan menginspirasi daerah lain untuk mengelola limbah rumah tangga dengan cara yang kreatif dan ramah lingkungan.


Editor: Admin

Terkait

Komentar

Terkini