Jadi Narasumber Diskusi ICAS 13, Emil Dardak Soroti Permasalahan Pangan di Indonesia

NYALANUSANTARA, Surabaya- Indonesia tergolong sebagai negara dengan pendapatan menengah-ke atas. Hal ini terbukti dari pencapaian signifikan negara dalam ketahanan pangan. Namun, meski aksesibilitas terhadap pangan meningkat, prevalensi terhadap kekurangan nutrisi masih juga tinggi.
Permasalahan pangan ini menjadi topik pembahasan dalam diskusi roundtable The International Conference of Asia Scholars (ICAS) ke-13 dengan tajuk East Java and the Efforts of Improving Food Security in the region: Prospects, Challenges, and Its Future.
Wakil Gubernur Jawa Timur (2019-2024), Emil Elestianto Dardak juga turut hadir dalam diskusi yang berlangsung di Majapahit Hall, ASEEC Tower, Kampus B Dharmawangsa, Universitas Airlangga (UNAIR), pada Selasa (30/7/2024).
Pada diskusi ini, Emil Dardak menyoroti terkait permasalahan di Industri pertanian dan peternakan. Industri peternakan, seperti ayam broiler, memang dapat memproduksi pangan dengan lebih efisien. Namun, juga membutuhkan modal yang besar karena melibatkan teknologi dan hanya bisa berjalan pada skala tertentu.
“Para pemuda yang ingin bergabung dalam industri agrikultur punya banyak inovasi, tapi mereka tidak bisa mengakses kunci utama berupa modal. Lalu apa yang kita lakukan? Apakah kita mensubsidi mereka, dengan artian mengekstrak lebih sumber daya dari masyarakat untuk memberi para pemuda industri yang selevel,” ungkap Emil Dardak.
Banyak Insight baru yang muncul dari diskusi roundtable itu. Salah satunya adalah fakta bahwa makanan-makanan yang berdampak baik pada masyarakat justru berasal dari para petani-petani kecil. Sementara makanan yang telah diproses (processed food) justru memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
“Saya sebagai orang yang pernah di pemerintahan, merasa terbuka mata saya. Bagaimana kita memandang sebuah roadmap pertanian yang sebenarnya. Apakah kita mau terus dengan memaksa petani-petani kecil yang tadinya kompetitif jika kita pola pandangnya komoditi tertentu yang sekarang mungkin tidak begitu mainstream. Atau kita mulai juga memikirkan bagaimana menjaga kesetimbangan ini,” tambahnya.
Emil berharap diskusi tentang ketahanan pangan itu dapat ditindaklanjuti agar mendapatkan wisdom tentang the right diet yang harus masyarakat konsumsi. Termasuk salah satunya mencari sumber protein yang sebenarnya bisa diproduksi oleh petani-petani kecil.
Editor: Redaksi
Terkait
NYALANUSANTARA, Surabaya - Universitas Airlangga (UNAIR) bersama Airlangga…
NYALANUSANTARA, Surabaya- Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga…
Terkini
NYALANUSANTARA, Semarang – PT KAI Daop 4 Semarang…
Makassar bukan hanya dikenal karena kulinernya yang kaya…
NYALANUSATARA, BANYUMAS- Seorang mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP),…
NYALANUSANTARA, MADRID- Gelandang Real Madrid asal Inggris, Jude Bellingham,…
NYALANUSANTARA, JEPARA- Perusahaan teknologi kendaraan listrik Omoway resmi meluncurkan…
NYALANUSANTARA, Semarang - Memperingati bulan Bung Karno, Kota…
NYALAUSANTARA, BANDUNG- Produsen kendaraan ramah lingkungan asal Indonesia, United,…
NYALANUSAATARA, JAKARTA- Para penonton K-drama yang mencari keseimbangan sempurna…
NYALANUSATARA, AMBON- Indonesia terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu…
NYALANUSATARA, BANJARMASIN- Oppo resmi meluncurkan dua ponsel terbaru di…
NYALANUSANTARA, KOBE- Penasaran dengan tanggal dan waktu rilis bab…
Komentar