Dosen UNAIR Tanggapi Meluasnya Serangan Israel

Dosen UNAIR Tanggapi Meluasnya Serangan Israel

Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), Probo Darono Yakti, S.Hub.Int, M.Hub.Int

NYALANUSANTARA, Surabaya — Serangan militer Israel terhadap Palestina dan negara-negara sekitar, seperti Lebanon dan Iran, semakin memicu kecaman internasional. 

Dalam kurun waktu lebih dari setahun, kekerasan di wilayah tersebut semakin parah, terbaru dengan adanya pengeboman terhadap tenda pengungsi Palestina pada 14 Oktober 2024 serta serangan terhadap desa-desa perbatasan di Lebanon pada 26 Oktober, sebagaimana dilaporkan oleh media nasional Lebanon, NNA. 

Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), Probo Darono Yakti, S.Hub.Int, M.Hub.Int., menyatakan bahwa serangan ini menunjukkan disfungsi organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

"Saya melihat adanya organisasi internasional yang mengalami satu disfungsi. Organisasi yang seharusnya menjadi penengah dalam konflik ini justru tunduk pada kepentingan golongan atau negara tertentu," ungkap Probo.

Menurutnya, ketidakmampuan organisasi internasional dalam menghentikan aksi Israel tidak lepas dari pengaruh kuat beberapa negara besar yang memiliki hubungan erat dengan Israel. 

Probo menambahkan bahwa peran organisasi internasional, terutama PBB, memerlukan perombakan agar lebih responsif terhadap konflik yang mengancam hak asasi manusia dan stabilitas internasional.

Probo menyoroti bahwa perluasan konflik ini tidak hanya mengancam Timur Tengah, tetapi juga kawasan Asia-Pasifik, yang bergantung pada pasokan energi dari wilayah tersebut. 


Editor: Admin

Terkait

Komentar

Terkini