Inovasi Scaffold Tulang oleh Guru Besar UNAIR Percepat Penyembuhan Fraktur dengan Biopolimer Lokal

Inovasi Scaffold Tulang oleh Guru Besar UNAIR Percepat Penyembuhan Fraktur dengan Biopolimer Lokal

NYALANUSANTARA, Surabaya – Tulang adalah jaringan keras yang memiliki peran vital dalam tubuh manusia, seperti penopang tubuh, pelindung organ vital, dan penggerak tubuh. 

Kerusakan pada tulang dapat berdampak fatal, sehingga penyembuhannya sangat penting. Di Indonesia, fraktur (patah tulang) merupakan kasus trauma tulang yang paling sering terjadi. 

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 dari Kementerian Kesehatan, prevalensi fraktur mencapai 5,5 persen, dan angka ini terus meningkat seiring bertambahnya populasi lanjut usia serta tingginya kecelakaan lalu lintas.

Untuk merespons hal ini, Guru Besar bidang Ilmu Biomaterial Jaringan Keras Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR), Prof. Dr. Aminatun Ir, M.Si., mengembangkan inovasi scaffold tulang untuk mempercepat proses penyembuhan fraktur. 

Penemuan ini disampaikan dalam orasi ilmiah pada pengukuhan guru besar di Aula Garuda Mukti, Kampus MERR-C UNAIR, Kamis (19/12/2024).

Prof. Aminatun menjelaskan bahwa proses penyembuhan fraktur tulang memerlukan scaffold tulang, sebuah struktur yang berfungsi sebagai template dan tempat interaksi sel untuk membentuk matriks ekstraseluler tulang. 

Saat ini, scaffold tulang yang umum digunakan adalah BHA (serbuk hidroksiapatit) dari tulang sapi, yang diproduksi oleh Teaching Industry UNAIR. Namun, produksinya masih rendah dibandingkan dengan impor yang dilakukan pemerintah.


Editor: Admin

Terkait

Komentar

Terkini