Penelitian Dosen HI UNAIR Hadirkan Dialog antara Zakat, SDGs, dan Ilmu Hubungan Internasional

Penelitian Dosen HI UNAIR Hadirkan Dialog antara Zakat, SDGs, dan Ilmu Hubungan Internasional

NYALANUSANTARA, SURABAYA- Sarah Anabarja, S.IP., M.Hub.Int., Ph.D., dosen Departemen Hubungan Internasional FISIP Universitas Airlangga, mengangkat penelitian berjudul “Pengembangan Model Kontekstualisasi SDGs pada Praktik Zakat di Indonesia dalam Perspektif Kosmopolitanisme”. Penelitian ini lolos seleksi Airlangga Research Fund (ARF) 2025 untuk skema dosen pemula.

Latar belakang riset ini berangkat dari karakter masyarakat pesisir Indonesia yang dikenal terbuka terhadap nilai baru. Sarah meneliti apakah keterbukaan ini terlihat dalam upaya mengintegrasikan zakat—sebagai ibadah religius umat Islam—dengan agenda pembangunan global Sustainable Development Goals (SDGs). Ia memilih Baznas, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah sebagai objek penelitian untuk melihat sejauh mana pandangan kosmopolitan dan model kontekstualisasi praktik zakat terhadap SDGs diterapkan.

Sarah menekankan bahwa dalam tradisi Ilmu Hubungan Internasional (HI) yang cenderung sekuler, faktor religiusitas sering diabaikan. Padahal, sejak awal, HI tidak sepenuhnya sekuler. Fenomena seperti tingginya tingkat kedermawanan masyarakat Indonesia meski bukan negara kaya menjadi contoh yang sulit dijelaskan oleh teori materialistik.

Tujuan penelitian ini adalah menemukan pola kontekstualisasi zakat dalam SDGs yang dapat diterapkan pada isu lain. Dengan menggunakan kajian masyarakat sipil global, Sarah ingin membumikan HI agar tidak hanya menjadi ilmu elitis.

Ia menyoroti perlunya menerjemahkan konsep SDGs ke dalam bahasa dan praktik sehari-hari, mengingat banyak pengelola zakat yang belum memahami konsep tersebut. Dengan demikian, zakat dapat berperan aktif dalam pembangunan global sekaligus tetap berakar pada nilai-nilai lokal.


Editor: Lulu

Terkait

Komentar

Terkini