Fraksi PKS DPRD Kota Semarang: Perlu Kajian soal Usulan Sekolah jadi Enam Hari

Fraksi PKS DPRD Kota Semarang: Perlu Kajian soal Usulan Sekolah jadi Enam Hari

NYALANUSANTARA, Semarang – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS DPRD Kota Semarang menyebut perlu adanya kajian mendalam soal usulan sekolah Kembali menjadi enam hari khususnya sekolah swasta. Hal itu disampaikan PKS usai menerima aspirasi warga Kota Semarang terkait penyelenggaraan Pendidikan di Ibu Kota Jawa Tengah.

Dalam forum diskusi pada Selasa 16 September 2025, di Ruang Paripurna DPRD Kota Semarang, terdapat banyak aspirasi. Namun, aspirasi enam hari sekolah menjadi topik yang dibahas mendalam.

“Tadi kami dapat aspirasi soal sekolah jadi enam hari. Kami tampung aspirasi ini,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Semarang Agus Riyanto Slamet.

Ia mengatakan memang ada kelebihan dan kelemahan Ketika sekolah lima atau enam hari.

“Memang Ketika sekolah lima hari, para siswa hanya bisa berkumpul dengan orang tua saat libur hari sabtu. Tapi dampak positifnya anak anak jadi terkontrol. Ketika pulang siang misalnya, kan di rumah tidak ada yang menjaga. Namun memangm Ketika sekolah lima hari khususnya swasta, anak-anak enggak bisa belajar agama di madrasah diniyah, karena Ketika pulang pasti sudah capek,” ungkapnya.

Sebenarnya kebijakan berapa hari sekolah di swasta merupakan kebijakan masing masing sekolah. Yang tidak bisa diubah, menurutnya, yakni pembelajaran di sekolah negeri.

“Kalau sekolah negeri kan ikut regulasi pemerintah. Swasta bisa menentukan sendiri, mau lima atau enam hari bebas. Karena pemerintah tidak membiayai semua sekolah swasta,” terang dia.

Politikus PKS Kota Semarang yang juga anggota Komisi D DPRD Kota Semarang, Siti Roika menuturkan perlu adanya kajian jika sekolah negeri dan swasta akan diubah jumlah hari belajarnya.

“Perlu dikaji ya jika hendak diubah total. Perlu ada peraturan wali kota-nya, sebenarnya boleh-boleh saja,” ungkap Mbak Ika, sapaan akrabnya.

Ia menuturkan kearifan lokal suatu wilayah bisa menjadi bahan kajian untuk mengubah jumlah hari belajar.


Editor: Holy

Komentar

Terkini