Apocalypse Bringer Mynoghra Episode 13

Karso Aji
05 Oktober 2025

NYALAUSANTARA, OSAKA- Beberapa minggu setelah tayang, Mynoghra akhirnya menutup kisahnya—sayangnya dengan penutup yang hambar dan kurang berkesan. Sebagai episode terakhir, seharusnya ada nuansa megah yang menegaskan klimaks cerita, namun yang tersaji justru terasa biasa saja. Beberapa adegan memang masih relevan dengan alur, tetapi tidak cukup kuat untuk menimbulkan kesan mendalam, seakan momen-momen pentingnya kehilangan daya tarik begitu mencapai ujung cerita.

Misalnya, ada versi JRPG dari Takuto dan budak perempuannya—yang tampaknya hendak menyindir trope budak dalam isekai, namun karena durasinya minim, sulit untuk benar-benar terasa jelas. Ada pula sosok penyihir ala tabletop RPG, yang sebenarnya muncul tanpa pengembangan berarti dan justru menimbulkan pertanyaan mengapa ia baru dimunculkan di akhir.

Salah satu momen paling mencolok justru muncul saat Takuto menghadirkan tumpukan senjata modern ke sebuah ruangan penuh makhluk fantasi. Kontras visualnya mengundang tawa, tapi lebih terasa sebagai kejutan acak daripada penutup yang dirancang dengan matang. Tanpa kelanjutan anime atau dorongan untuk kembali ke materi sumber, adegan itu hanya berakhir sebagai catatan aneh dalam episode final.

Secara keseluruhan, Mynoghra punya ide awal yang menarik, bahkan cukup unik untuk standar isekai. Karakter seperti Atou dan Isla sempat memberi harapan lewat interaksi mereka. Namun potensi itu terkubur oleh eksekusi yang lemah: visual yang datar, penulisan yang dangkal, serta kegagalan mengembangkan nuansa gelap, brutal, dan penuh gore yang seharusnya jadi daya tarik utama.

Hasilnya, serial ini tidak lebih dari anime isekai biasa yang mudah dilupakan setelah tayang. Walaupun tidak sepenuhnya gagal—ada beberapa momen bagus di paruh tengah—kualitas terbaiknya tetap hanya “cukup lumayan”. Pada akhirnya, bahkan bagi penggemar tema protagonis penjahat, banyak judul lain yang jauh lebih layak ditonton ketimbang Mynoghra.

Editor: Lulu