Tips Mengenali Karakter Motor yang Cocok di Perkotaan

Tips Mengenali Karakter Motor yang Cocok di Perkotaan

NYALANUSANTARA, Semarang- Sepeda motor bisa diajak melakukan akselerasi cepat sehingga memberikan sensasi adrenalin, menegangkan dan menyenangkan bagi sebagian orang. Bagi beberapa individu, sensasi adrenalin menjadi cara untuk mengatasi rasa bosan atau monoton dalam kehidupan sehari-hari. Perasaan terdorong ke belakang saat motor melaju akselerasi adalah pengalaman yang sulit dilupakan. Dan bagi sebagian orang adalah candu merasakan hal tersebut.

Akselerasi cepat membuat mesin bekerja lebih keras, menghasilkan panas yang lebih tinggi dan tentu membutuhkan lebih bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan. Motor dengan akselerasi cepat dan kecepatan tinggi cocok digunakan untuk Sirkuit Balap, Balap drag race atau Track Day di sirkuit menjadi pilihan yang tepat.
 
Meskipun akselerasi cepat terdengar menarik, namun dalam konteks perkotaan, terdapat beberapa alasan mengapa motor dengan spesifikasi seperti ini kurang cocok.

1. Kondisi Jalan dinamis area perkotaan, kemacetan adalah hal yang umum. Akselerasi cepat justru akan membuat pengendara sering melakukan pengereman yang mendadak atau lebih kuat karena gaya inersia motor spesifikasi seperti ini lebih kuat. 

“Apalagi cara motor berakselerasi memiliki lonjakan tenaga di rpm tertentu justru akan merepotkan pengendaranya karena akan selalu mengkoreksi pengendalian agar motor tidak terlalu liar didalam ruang yang terbatas. Hal ini memungkinkan meningkatkan risiko kecelakaan,” kata Oke Desiyanto selaku Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, Sabtu 27 Juli 2024.

2. Belokan Tajam di wilayah perkotaan dan persimpangan. Akselerasi yang galak membuat pengendara kesulitan mengendalikan motor saat berbelok, harus banyak dikontrol agar stabil saat belok dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

3. Reaksi pengendara yang lamban. Akselerasi cepat membutuhkan respons yang cepat pula dari pengendara. 

“Jika pengendara tidak cukup berpengalaman atau lengah, reaksi yang terlambat bahkan lamban dapat berakibat fatal,” ujarnya.


Editor: Redaksi

Terkait

Komentar

Terkini