Negeri Tirai Bambu Perkuat Kerja Sama AI dengan Indonesia Lewat Pameran China-ASEAN ke-22

Negeri Tirai Bambu Perkuat Kerja Sama AI dengan Indonesia Lewat Pameran China-ASEAN ke-22

NYALANUSANTARA, Jakarta- Di paviliun Artificial Intelligence (AI) pada Pameran China-ASEAN (China-ASEAN Expo/CAEXPO) ke-22, staf dari perusahaan Indonesia KATA.AI mendemonstrasikan fitur interaktif robot cerdas pada platform KataCX. Robot cerdas ini tidak hanya mampu memberikan solusi atas pertanyaan pelanggan, tetapi juga dapat menyesuaikan layanan sesuai kebutuhan yang beragam, sehingga menarik banyak pengunjung.

CAEXPO ke-22 digelar pada 17-21 September di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Zhuang Guangxi di China selatan, dengan tema "Memberdayakan Pembangunan dengan Digitalisasi dan Inovasi -- Memanfaatkan Peluang Baru Versi 3.0 Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN untuk Membangun Komunitas dengan Masa Depan Bersama". 

Lebih dari 3.200 perusahaan domestik dan asing ikut serta dalam ajang tersebut, yang menempati total area pameran hampir 160.000 meter persegi. Tahun ini, CAEXPO untuk pertama kalinya membuka paviliun AI seluas 10.000 meter persegi, menghadirkan hampir 200 perusahaan terkemuka dan tim inovasi di bidang AI.

Memasuki area paviliun, hampir 200 perusahaan dan tim dari China, termasuk Huawei, Unitree Robotics, dan iFlytek, memamerkan lebih dari seribu produk dan teknologi mutakhir, menampilkan penerapan AI di berbagai sektor.

Selain perusahaan China, sejumlah perusahaan dari negara-negara ASEAN juga meramaikan tema AI. Asosiasi Telekomunikasi dan Informasi Indonesia tahun ini membawa sejumlah perusahaan anggota ke paviliun, dengan fokus pada pemanfaatan teknologi AI, pusat data, dan layanan cloud. Mereka berharap dapat berbagi pengalaman dan menjalin pertukaran dengan China.

CEO perusahaan Indonesia Aisemsum Vivek Thomas mengatakan bahwa platform AI buatan perusahaannya mampu memberikan dukungan menyeluruh bagi perusahaan, mulai dari pembuatan rencana bisnis hingga diagnosis masalah. "Dengan platform ini, perusahaan China dapat lebih baik menjajaki dan mengembangkan pasar luar negeri," ujarnya.

Produk-produk China seperti robot yang bisa bertinju, kacamata pintar yang bisa menerjemahkan dan menavigasi, serta big data AI untuk sektor industri dan pertanian menarik perhatian Vivek Thomas. Dia melakukan banyak diskusi mendalam dengan para pimpinan perusahaan AI China, sehingga memperoleh pemahaman lebih jelas tentang penerapan teknologi di berbagai bidang. 


Editor: Redaksi

Terkait

Komentar

Terkini