Ini Alasan Dipilihnya Vihara Sima 2500 Vihara Jayanti Jadi Perjalanan Awal Bhikkhu Thudong 2024

NYALANUSANTARA, Semarang- Pekan ini, prosesi tahunan perjalanan Bhikkhu Thudong akan kembali dilakukan. Namun tahun ini ada yang berbeda, karena perjalanan Thudong bakal diawali dari Kota Semarang tepatnya di Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti, di Bukit Kassapa.
Dalam keterangannya Koordinator Bhikkhu Thudong 2024 Kota Semarang, Wahyudi Santiphala menjelaskannya dipilihnya Vihara Sima 2500 Buddha Jayanti menjadi titik mula, karena pertimbangannya di vihara inilah untuk pertama kalinya berdiri Sima pada tahun 1959.
"Sima adalah tempat khusus upasampada (pengukuhan) bhikkhu baru. Dan di Sima inilah untuk pertama kalinya di tanah air dilaksanakan upasampada bhikkhu sesudah ratusan tahun rubuhnya Wilwatikta-Majapahit," bebernya.
Berdasarkan dokumen arsip Badra Santi Institute, ditemukan catatan bahwa Duta Dharma dari Srilanka, Bhante Narada Mahathera selama hidupnya telah 14 kali berkunjung ke Indonesia. "Kunjungan Pertama beliau pada tahun 1934 saat tanah air masih di bawah Pemerintahan Hindia Belanda. Kemudian atas undangan Bhikkhu Ashin Jinakkhitha, Bhikkhu Putra Pertama Indonesia, Bhante Narada Mahathera berkunjung kembali pada tahun 1958 untuk meresmikan Vihara 2500 Buddha Jayanti di Bukit Kassapa. Pada saat itu beliau menyematkan saririka datu (relik) berupa sehelai rambut (kesa) Buddha Gotama. Kemudian sesudahnya beliau menyatakan, 'Nilai Spiritual Vihara 2500 Buddha Jayanti Setara Candi Borobudur'," ujarnya.
Bhante Narada Mahathera, sambung Wahyudi melakukan kunjungan ketiga pada tahun 1959 untuk menetapkan Sima Internasional Kassapa di Vihara 2500 Buddha Jayanti. Peristiwa bersejarah ini disusul peristiwa penting bersejarah berikutnya, yaitu upacara upasampada bhikkhu pertama di tanah air, yaitu Drs. Dharmasoka Ong Tiang Biauw, yang saat itu merupakan Direktur Sekolah Sariputra Jakarta, menjadi Bhikkhu Jinaputta.
Dikutip dari majalah Buddhis (1959), Bhikkhu Jinaputta adalah sosok penting pembabar Buddha Dharma di Vihara Karanjati, Yogyakarta yang bersambung dengan pembinaan di Vihara Dharma Surya, Janggleng, Kalimanggis, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung. Selain itu, dari gemblengan Bhikkhu Jinaputta lahir banyak tokoh organisatoris Buddhis dan pengusaha nasional di Indonesia, seperti misalnya Dra Sri Hartati Murdaya, Ketua Umum Walubi.
"Peristiwa tersebut dapat terjadi berkat dukungan seluruh upasaka-upasika di tanah air yang kala itu masih dalam satu derap kesatuan langkah. Artinya, organisasi Buddhis belum terpecah oleh karut marut persoalan organisasi antar majelis agama Buddha seperti hari ini," imbuh Wahyudi.
Editor: Redaksi
Terkait
NYALANUSANTARA, Semarang- Sejumlah bikkhu bakal melakukan thudong atau…
NYALANUSANTARA, Semarang- Panitia Pusat Thudong Internasional 2024, mengabarkan…
Terkini
NYALANUSANTARA, Semarang - Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang…
KUASAKATACOM, Semarang - Manon Boutique Hotel Semarang sukses…
NYALANUSANTARA, Temanggung - Embung Bansari yang terletak di…
NYALANUSANTARA, Semarang – Suasana berbeda terasa di Lapas…
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Di tengah persaingan HP murah yang makin…
KUASAKATACOM, Semarang - Prof. Dr. Senowarsito, M.Pd dikukuhkan…
KUASAKATACOM, Semarang - Polda Jateng kembali melaksanakan rotasi…
NYALANUSANTARA, JAKARTA – Oppo bersiap menghadirkan smartwatch pintar nan…
NYALANUSANTARA, Ungaran - Nasib naas dialami warga Wonoyoso…
NYALAUSANTARA, TIONGKOK – Dua situs geologi menakjubkan dari China,…
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Ligue 1 Prancis memasuki pekan ke-30 dengan…
Komentar