Kemiskinan di Jateng Turun 0,30%, Nana Sudjana Minta Semua Pihak Tetap Bekerja Keras

NYALANUSANTARA, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berhasil menurunkan angka kemiskinan di wilayahnya dalam setahun terakhir. Berdasarkan rilis Badan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jateng, persentase penduduk miskin di wilayah tersebut mengalami penurunan sebesar 0,30 persen. Dari 10,77 persen pada Maret 2023 menjadi 10,47 persen pada Maret 2024.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana di Kantor BPS Jateng, Senin (1/7/2024). "Meskipun sudah menurun. Kita harus tetap bekerja lebih keras. Saya mengapresiasi stakeholder dan instansi terkait atas segala yang dilakukan dalam rangka penurunan angka kemiskinan ini," ucapnya.
Jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah hingga Maret 2024, tercatat sebanyak 3,70 juta orang. Jumlah itu turun sebanyak 87,20 ribu orang dibandingkan Maret 2023 yang mencapai 3,79 juta orang.
Sedangkan ditinjau dari tempat tinggalnya, jumlah penduduk miskin di perdesaan turun sebesar 101,02 ribu orang, yaitu dari 1,97 juta menjadi 1,87 juta orang. Sementara di perkotaan dari 1,82 juta orang menjadi 1,83 juta orang.
Persentase penduduk miskin perdesaan turun 0,53 persen, dari 11,87 persen menjadi 11,34 persen. Demikian juga di perkotaan turun 0,07 poin persen dari 9,78 persen menjadi 9,71 persen.
Nana menjelaskan, dalam upaya penanganan kemiskinan tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah. Namun, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan lembaga sosial. Pun dengan instansi-instansi terkait seperti BPS, Bank Indonesia, Bulog, dan lainnya. "Saya minta agar terus mengupayakan program yang efektif menurunkan kemiskinan dan menghasilkan terobosan baru," jelasnya.
Beberapa upaya yang perlu ditingkatkan Nana sebut, diantaranya menjaga stabilitas harga, pertumbuhan perekonomian yang positif, dan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin terutama miskin ekstrem. "Ini harus dilakukan dengan tepat sasaran, jangan sampai salah sasaran. Kita juga harus rajin ikuti perkembangan dan turun ke lapangan, serta mengantisipasi perubahan-perubahan ekstrem yang berdampak pada kehidupan sosial kemasyarakatan," katanya.
Editor: Redaksi
Terkait
NYALANUSANTARA, Semarang– Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung kolaborasi…
NYALANUSANTARA, Cilacap- Sebanyak 18.567 keluarga di Provinsi Jawa…
Terkini
Bagi pencinta horor yang tak sekadar mencari teriakan,…
Film horor “Dasim” resmi tayang di bioskop mulai…
NYALAUSANTARA, ISTANBUL- Delegasi Rusia dan Ukraina menyelesaikan sesi perundingan…
NYALAUSANTARA, GAZA- Jumlah korban jiwa akibat serangan intensif Israel…
NYALAUSANTARA, JAKARTA- Mitsubishi kembali memperbarui Xpander dengan meluncurkan model…
NYALANUSANTARA, SEOUL- Apakah pertemuan antara V BTS dan IU…
NYALAUSANTARA, NAGOYA- My Hero Academia: Vigilantes Episode 7 memperlihatkan…
NYALAUSANTARA, OSAKA- Episode 8 Sword of the Demon Hunter…
NYALANUSANTARA, Semarang - Dalam rangka libur panjang memperingati…
NYALANUSANTARA, Purwokerto - Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat…
NYALANUSANTARA, Semarang – Kanwil Kemenkum Jateng terus berpartisipasi…
Komentar