Pemkab Cilacap Lakukan Monitoring ke Pelaku Usaha Krupuk Karag di Desa Rejamulya dan Salebu

Pemkab Cilacap Lakukan Monitoring ke Pelaku Usaha Krupuk Karag di Desa Rejamulya dan Salebu

NYALANUSANTARA, Cilacap- Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui Tim Jejaring Keamanan Pangan Daerah (TJKPD) selama dua hari yakni Rabu-Kamis (7/8 – 8/8/2024) melakukan monitoring ke pelaku usaha krupuk karag, di Desa Rejamulya Kecamatan Kedungreja dan Desa Salebu Kecamatan Majenang. 

Hal itu dilakukan dalam rngka meningkatkan keamanan pangan di Kabupaten Cilacap. Tim monitoring tersebut terdiri dari personil Dinas Kesehatan dan KB, DPKUKM, Dinaskerin, Dinas Ketahanan Pangan, Satpol PP dan Dinas Kominfo.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap, Sigit Widayanto melalui Koordinator Tim Monitoring Analis Ketahanan Pangan Ahli Muda, Soetji Hernaeni, mengungkapkan dari hasil pantauan dan monitoring di dua lokasi pengrajin krupuk menunjukkan produksi krupuk karag saat ini sudah terbebas dari pewarna tekstil. 

Pelaku usaha di dua desa tersebut, sambungnya, sudah menggunakan pewarna makanan untuk produk krupuk karagnya. “Hal tersebut ditunjukkan dari warna pada krupuk yg sudah tidak terdeteksi lagi pewarna tekstil, pelaku usaha juga menunjukkan pewarna yang digunakan, benar-benar pewarna makanan,” bebernya.

Soetji Hernaeni mengingat pada saat monitoring keamanan pangan di pasar-pasar wilayah sekitar tahun 2018 hingga tahun 2021 masih banyak yang terdeteksi menggunakan pewarna tekstil. Namun saat ini sudah berubah, karena adanya upaya TJKPD yang rutin menyambangi pasar untuk melakukan pantauan dan monitoring keamanan pangan, dan memberikan penjelasan dengan telaten kepada para pelaku usaha yang masih menggunakan bahan berbahaya untuk pewarna makanan.

”Tidak sia-sia upaya tersebut dan ternyata membuahkan hasil kesadaran masyarakat yang terus meningkat, sehingga berhasil mengubah kebiasaan pelaku usaha menggunakan pewarna tekstil ke pewarna makanan yang aman, dengan demikian masyarakatpun tenang, hal itu sangat mendukung terwujudnya Kabupaten Pangan Aman,” ungkap Soetji.

Disamping monitoring, ujarnya dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pembinaan secara langsung kepada pelaku usaha dengan mendorong mereka membentuk kelompok, mengajukan izin usaha serta meningkatkan inovasi pada produk yang dihasilkan. Sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan mempermudah pemasaran.


Editor: Redaksi

Terkait

Komentar

Terkini