Dompet Dhuafa Yogyakarta Gulirkan Aksi Sumur Bor untuk Atasi Krisis Air Bersih di Gondang Wonogiri

Dompet Dhuafa Yogyakarta Gulirkan Aksi Sumur Bor untuk Atasi Krisis Air Bersih di Gondang Wonogiri

NYALANUSANTARA, Wonogiri- Dompet Dhuafa Yogyakarta bersama Masjid Nurul Asri melakukan aksi sumur bor pada hari Sabtu 28 September 2024. Halitu dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih kepada seluruh warga Dusun Gondang, Pasekan, Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Total warga diwilayah tersebut ada sebanyak 55 KK.

Lokasi daerah itu berada diketinggian 600 meter di atas permukaan air laut dengan keadaan topografi perbukitan berkapur menyebabkan keadaan tanah tidak bisa menyimpan air dalam waktu lama, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari– hari para warga hanya menggantungkan persediaan air dari penyimpanan air hujan serta dari Waduk Gadjah Mungkur. 

Minimnya akses menuju Waduk Gadjah Mungkur membuat para warga tetap mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, oleh karena itu Dompet Dhuafa Yogyakarta bersama Masjid Nurul Asri melakukan aksi sumur bor agar para warga lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

“Dompet Dhuafa Yogyakarta bekerja sama dengan Masjid Nurul Asri melaksanakan proyek pengeboran sumur. Pengeboran di daerah perbukitan adalah hal yang tidak mudah. Mata bor harus menembus batuan keras yang tebal. Patah mata bor adalah tantangan yang sering dihadapi, demikian juga dengan pengeboran ini,” ujar Bambang selaku Manager program Dompet Dhuafa Yogyakarta.

"Setelah berjibaku dengan kerasnya batuan akhirnya air ditemukan pada kedalaman 90 meter. Test pompa selama 4 jam non stop telah dilakukan dan menghasilkan debit konstan. Kualitas airnya pun jernih, tidak berbau, dan tidak berasa," ungkapnya.

Meski demikian, proyek belum sepenuhnya selesai. Untuk bisa dimanfaatkan, perlu dilanjutkan dengan pembangunan jaringan pipanisasi. Saat ini masyarakat tengah bergotong royong membangun tampungan air berkapasitas 10.000 liter. Tampungan air ditempatkan pada titik tertinggi di Dusun Gondang, sehingga air dapat mengalir menuju pemukiman warga dengan sistem grafitasi. 

Ke depan, fasitas air bersih ini akan dikelola mandiri oleh warga yang tergabung dalam PAMDus (Pengelola Air Minum Dusun) dan melayani tidak kurang dari 55 rumah. Jumlah ini masih sangat mungkin bertambah seiring semakin luasnya jaringan. 


Editor: Redaksi

Terkait

Komentar

Terkini