FSM UNDIP-National University of Singapore Gelar Summer Program di Karimunjawa

NYALANUSANTARA, Semarang - Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika (FSM), Universitas Diponegoro (UNDIP) menggelar Summer Program yang resmi dibuka pada 8 Mei 2025.
Program ini akan berlangsung selama tujuh hari, dari tanggal 9 hingga 14 Mei 2025, bertempat di Taman Nasional Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah dan diikuti oleh sekitar 38 peserta dan 11 narsumber dari berbagai institusi dalam dan luar negeri.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan FSM UNDIP Dr.Eng. Adi Wibowo, S.Si, M.Kom. Dalam sambutannya ia menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan pengetahuan tentang pengelolaan dan konservasi keanekaragaman hayati pesisir, serta memperkuat kolaborasi antar institusi di tingkat internasional.
“Mengusung tema “Integrating Science and Stewardship in Coastal and Marine Biodiversity Management,” kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan biodiversitas hayati di wilayah pesisir Jawa Tengah sekaligus memperdalam pemahaman tentang pengelolaan berkelanjutan berbasis penelitian dan kolaborasi lintas institusi,” ungkap Dr.Eng. Adi Wibowo.
“Program ini juga menjadi platform untuk memperkenalkan metode-metode baru dalam penelitian dan pemantauan keanekaragaman hayati pesisir, yang menjadi fokus utama dalam upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya alam pesisir,” tambahnya.
Menurutnya peserta Summer Program ini nantinya akan terlibat langsung dalam eksplorasi berbagai ekosistem pesisir seperti mangrove, padang lamun, terumbu karang, dan ekosistem daratan. Selain melakukan pengamatan, pendataan, serta analisis keanekaragaman hayati secara langsung di lapangan, peserta juga akan belajar tentang pendekatan inovatif dalam pemantauan keanekaragaman hayati menggunakan teknologi canggih.
Salah satu teknologi yang akan diperkenalkan dalam kegiatan ini adalah environmental DNA (eDNA), yang memungkinkan para peneliti untuk memantau dan memetakan keanekaragaman hayati dengan cara yang lebih efisien dan tidak invasif. Teknologi eDNA menggunakan sampel air untuk mendeteksi jejak DNA dari organisme yang ada di dalamnya, yang memungkinkan pengamatan keanekaragaman spesies, bahkan yang jarang terlihat atau sulit dideteksi dengan metode konvensional. Hal ini dapat memperkaya data biodiversitas serta memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi ekosistem pesisir.
Editor: Holy
Terkini
NYALANUSANTARA, Semarang- Pemerintah Kota Semarang resmi menandatangani Nota…
NYALANUSANTARA, Semarang - Kasus dugaan pengeroyokan yang terjadi…
NYALANUSANTARA, Karanganyar - Bank Jateng mengukuhkan 7 Duta…
NYALANUSANTARA, Semarang - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang…
NYALANUSANTARA, Semarang – Lapas Kelas I Semarang memberikan…
NYALANUSANTARA, Semarang - Tim Gabungan Satgas Operasi Aman…
NYALANUSANTARA, Semarang - Laga terakhir BRI Liga 1…
NYALANUSANTARA, Semarang - Tim Elang Polrestabes Semarang mengamankan…
NYALANUSANTARA, Semarang - Polrestabes Semarang resmi melepas sembilan…
NYALANUSANTARA, Semarang - Wali Kota Semarang Agustina mengecek…
NYALANUSANTARA, Semarang- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan terus…
Komentar