Warga Gaza Tolak Rencana Distribusi Bantuan AS-Israel, Serukan Peningkatan Peran PBB

Warga Gaza Tolak Rencana Distribusi Bantuan AS-Israel, Serukan Peningkatan Peran PBB

Foto: Xinhua

NYALANUSANTARA, Jakarta- Inisiatif bersama Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza memicu reaksi keras dari warga Gaza, yang mengatakan rencana tersebut merendahkan martabat mereka dan mengabaikan jalur bantuan internasional yang sudah ada.

Warga Palestina yang mengungsi akibat konflik berbulan-bulan menyuarakan ketidakpercayaan yang mendalam terhadap upaya tersebut, menuduh Washington dan Tel Aviv memolitisasi pengiriman bantuan di tengah krisis kemanusiaan yang semakin parah.

Salah seorang Warga Gaza yang mengungsi, Mohammed Al-Ajrami mengungkapkan rencana bantuan Amerika pendekatan bantuan yang memalukan. 

"Bantuan Amerika, atau rencana bantuan baru yang mereka ajukan, datang pada saat orang-orang di sini berada dalam situasi yang sulit sejak hari-hari pertama (perang) ketika tentara Israel memaksa mereka mengungsi. Oleh karena itu, orang-orang tidak mau mengulangi pengalaman tersebut," ungkapnya. 

"Sayangnya, rencana bantuan ini menggunakan pendekatan yang memalukan, dan kami sangat tidak mendukungnya. Kami lebih baik mati ketimbang dipermalukan lagi. Organisasi dan lembaga internasional di sini adalah pemberi bantuan terbaik bagi kami dan memperlakukan kami dengan kemanusiaan. Oleh karena itu, kami hanya berharap dapat diperlakukan secara bermartabat, tidak lebih," bebernya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Warga Gaza yang mengungsi lainnya yakni Salah Al-Ja'farawi. "Pendekatan memalukan yang dipertimbangkan oleh pihak Israel tidak akan diterima oleh masyarakat atau para pemimpin perlawanan di sini. Orang-orang yang telah mengalami pengepungan selama 18 tahun dan menolak untuk menyerah tentu tidak akan menerima pendekatan ini," katanya.

"Mereka yang telah bertahan selama 17 bulan dalam perang pemusnahan tidak akan menerima pendekatan yang sedang dipertimbangkan oleh pihak Israel. Orang-orang akan menggagalkan rencana apa pun yang dibuat oleh mereka. Makanan dan minuman juga penting, tetapi jika Anda memberi saya makan dengan cara yang mempermalukan saya dan mengorbankan martabat saya, orang-orang tidak akan menerimanya," sambungnya.


Editor: Redaksi
Sumber: Xinhua

Terkait

Komentar

Terkini