China dan ASEAN Adakan Dialog Budaya untuk Pelestarian Warisan di Provinsi Gansu

NYALAUSANTARA, JAKARTA- Sebuah acara dialog pelestarian warisan budaya China-ASEAN, yang mengusung tema "Melestarikan Warisan Budaya dan Bersama-sama Memulai Pembangunan Cerdas", baru-baru ini diselenggarakan di Kota Tianshui, Provinsi Gansu, China barat laut, untuk mendiskusikan pembangunan berkelanjutan di bidang pelestarian warisan budaya serta mempererat kerja sama terkait.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari lembaga pemerintah, kalangan cendekiawan budaya, serta pemuda China dan negara-negara ASEAN. Mereka berkumpul di Gansu, provinsi yang dikenal memiliki sejumlah situs bersejarah penting, seperti Gua Mogao di Dunhuang.
Dalam acara pembukaan yang digelar pada Jumat (20/6), Yu Yunquan, selaku wakil ketua Administrasi Penerbitan Bahasa Asing China, menyampaikan bahwa eksplorasi pertukaran dan kerja sama pelestarian warisan budaya China-ASEAN yang lebih inovatif dan berkelanjutan selaras dengan perkembangan tren serta membantu memperkuat persahabatan kedua belah pihak.
Somlak Charoenpot, wakil presiden The Siam Society di bawah naungan Royal Patronage Thailand, sudah lama berkecimpung dalam pelestarian budaya dan penelitian museologi di Thailand. Dia mengenang pengalamannya dalam penyelenggaraan sebuah pameran yang berasal dari Xi'an, sebuah kota kuno China, di Thailand. "Antrean (pengunjung) di museum Thailand saat itu sangat panjang, menunjukkan antusiasme masyarakat Thailand terhadap kebudayaan dan sejarah China kuno," tuturnya.
Menurut Charoenpot, seiring makin eratnya pertukaran budaya antara Thailand dan China, kedua belah pihak perlu lebih meningkatkan dialog dalam pelestarian warisan budaya. Upaya ini diyakini akan mempererat hubungan dan kedekatan kedua bangsa.
Selain itu, Charoenpot menyoroti penerapan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), realitas virtual (virtual reality/VR), dan realitas tertambah (augmented reality/AR) dalam pameran budaya. Menurutnya, pemanfaatan teknologi tersebut dapat terus didorong di negara-negara lain, termasuk Thailand.
Pauline Fan, seorang cendekiawan budaya tradisional asal Malaysia, memperkenalkan praktik-praktik yang dilakukan Malaysia dalam melestarikan seni tari dan pertunjukan panggung tradisional lainnya di Malaysia. Dia juga menyampaikan harapannya untuk mempelajari lebih lanjut tentang praktik yang diterapkan China dalam bidang pengembangan kebudayaan tradisional serta arkeologi.
Editor: Lulu
Sumber: Xinhua
Terkait
NYALAnusantara, Jepara- Spot wisata baru Pancen Jos (PJ)…
NYALANUSANTARA, Jakarta- China Trade Fair Indonesia 2024, atau…
Terkini
Rooms Inc Semarang sukses kembali menghadirkan pengalaman kuliner…
NYALANUSANTARA, Semarang - Pajak merupakan sumber utama penerimaan…
NYALANUSANTARA, Demak- Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin…
NYALANUSANTARA, Jakarta- Sebanyak 10 perusahaan makanan asal Indonesia…
PT KAI Wisata menghadirkan kereta wisata uap “Baru…
NYALANUSANTARA, Banjarnegara - Tim SAR Gabungan mengevakuasi jasad…
NYALANUSANTARA, Semarang -- Satgas Operasi Patuh Candi 2025 memberi…
NYALANUSANTARA, Semarang - Kabupaten Pegunungan Bintang di Provinsi Papua…
LAWANG SEWU merupakan salah satu bangunan bersejarah di…
NYALANUSANTAARA, Semarang — Jajaran Polrestabes Semarang bersama unsur TNI…
NYALANUSANTARA, Semarang – Aipda Nur Rohim, Bagian SDM Polrestabes…
Komentar