Review Film “Penjagal Iblis: Dosa Turunan”, Aksi Brutal dan Kengerian Sekte Iblis

Review Film “Penjagal Iblis: Dosa Turunan”,  Aksi Brutal dan Kengerian Sekte Iblis

Film Penjagal Iblis: Dosa Turunan menjadi salah satu film horor lokal yang menarik perhatian publik di tahun 2025. Minat masyarakat Indonesia terhadap genre ini masih sangat tinggi, mendorong banyak rumah produksi untuk terus menggarap kisah-kisah seram, termasuk film yang satu ini.

Kisah dalam film ini bermula dari tragedi pembantaian satu keluarga yang dilakukan oleh seorang remaja perempuan berusia 19 tahun, Ningrum. Ia kemudian dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena dicurigai mengalami gangguan delusi.

Yang membedakan Penjagal Iblis dari film horor biasa adalah keberhasilannya menggabungkan elemen aksi, misteri, dan kejahatan dalam satu paket. Ini membuat cerita menjadi lebih berwarna dan penuh ketegangan.

Film ini dibintangi oleh Satine Zaneta sebagai Ningrum, Marthino Lio sebagai jurnalis Daru, Niken Anjani sebagai sosok misterius Pakunjara, dan Kiki Narendra sebagai Ginting. Konflik utama berpusat pada pertarungan antara Ningrum—yang percaya dirinya adalah pembasmi iblis—dan Pakunjara, seorang pemuja kekuatan jahat.

Kombinasi Genre yang Jarang Ditemui

Berbeda dari film horor kebanyakan yang hanya menampilkan makhluk gaib dan jumpscare, Penjagal Iblis juga menyuguhkan misteri yang menggugah rasa penasaran penonton. Daru, seorang wartawan, menyelidiki kasus sadis yang ternyata berkaitan dengan ritual kebangkitan sekte iblis oleh Pakunjara, yang selama ini memburu jantung para tokoh agama untuk keperluan sesatnya.

Pertarungan antara Ningrum dan Pakunjara pun menjadi titik puncak film, menggabungkan elemen spiritual, pertarungan fisik, dan konflik ideologis.


Editor: Lulu

Terkait

Komentar

Terkini