ULASAN Ballerina: Koreografi Aksi Segar dari Semesta John Wick

Ballerina—yang dipasarkan dengan judul lengkap From the World of John Wick: Ballerina—merupakan film aksi yang hadir sebagai spin-off, mengambil latar waktu antara peristiwa dalam John Wick 3 dan John Wick 4. Film ini sukses menyuguhkan pengalaman sinematik yang memadukan keakraban genre dengan penyegaran yang mengejutkan.
Salah satu contohnya adalah ketika sang tokoh utama, Eve (diperankan Ana de Armas), berada di adegan klasik pemilihan senjata. Biasanya momen seperti ini hanya berfungsi sebagai selingan. Namun dalam Ballerina, justru di tengah proses ini terjadi ledakan aksi secara tiba-tiba, mematahkan ekspektasi penonton. Bahkan adegan sederhana seperti mengendarai mobil dari lokasi pembantaian, yang biasanya berfungsi sebagai transisi, justru disulap menjadi sorotan yang intens.
Eve sendiri adalah seorang penari balet yang sejak kecil dilatih menjadi pembunuh oleh Ruska Roma—organisasi yang juga menaungi John Wick di masa lalu. Didorong oleh keinginan untuk membalas kematian sang ayah, Eve menjalani latihan brutal. Ia menari hingga kakinya terluka, diterpa peluru karet dan hantaman fisik, dalam montase latihan yang dikemas dinamis dan didukung oleh iringan musik elektronik yang menggugah. Penyuntingan film ini memperlihatkan kecermatan luar biasa dalam menyatukan ritme visual dengan dentuman musik.
Konflik utama datang dari kelompok pembunuh misterius pimpinan Chancellor (Gabriel Byrne), yang ternyata berada di balik kematian ayah Eve. Namun sebelum mengejar balas dendam, Eve diberi misi penting pertamanya: melindungi Katla Park (Choi Soo-young) di sebuah klub malam.
Dalam misi tersebut, Ana de Armas tampil meyakinkan, baik saat berjalan penuh gaya dengan mantel bulu dalam gerak lambat, maupun ketika terlibat dalam baku hantam. Yang menarik, Eve tidak langsung tampil seperti pahlawan tak terkalahkan ala John Wick—ia dipukul, dijatuhkan, bahkan dilempar ke dinding kaca. Namun ia selalu bangkit, dan justru di situlah kekuatan sejatinya.
Disutradarai oleh Len Wiseman, dengan beberapa adegan aksi dikabarkan disempurnakan oleh Chad Stahelski, Ballerina mewarisi koreografi pertarungan khas John Wick yang terlihat seperti tarian bersenjata. Namun film ini tidak sekadar mengulang formula. Lewat skenario karya Shay Hatten, film ini memperkenalkan sejumlah ide segar—dari pertarungan menggunakan piring dapur, sepatu ski sebagai senjata, hingga penggunaan flamethrower dalam momen aksi yang puitis dan mengesankan, seperti sebuah tari kontemporer dalam kobaran api.
Meski dari sisi cerita film ini masih mengusung tema balas dendam yang sederhana, dan pembangunan karakter Eve terasa kurang mendalam secara emosional, kreativitas visual dan koreografi yang ditampilkan membuat Ballerina layak diapresiasi. Ini adalah film aksi yang tidak hanya keras dan brutal, tapi juga elegan dan artistik.
Editor: Lulu
Terkait
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Film ini mengusung genre horor, seperti Pabrik…
NYALANUSANTARA, SEOUL- Episode terbaru drama medis Resident Playbook telah…
Terkini
NYALANUSANTARA, KOBE- Penasaran dengan tanggal dan waktu rilis bab…
NYALANUSANTARA, SEMARANG- Kecelakaan lalu lintas maut terjadi di Jalan…
NYALAUSANTARA, JAKARTA- Sebuah acara dialog pelestarian warisan budaya China-ASEAN,…
NYALANUSANTARA, BEIJING- Jalur Kereta China-Laos melambangkan cita-cita Laos untuk…
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Samsung Galaxy S24 FE 5G diluncurkan di…
NYALANUSANTARA, DEPOK- Honda, produsen mobil asal Jepang, merilis varian…
Gulshan Arora, diperankan dengan intensitas yang tenang oleh…
Indonesia kembali menghadirkan karya sinematik menarik lewat film…
Tahun ini, saya menemukan film yang paling membekas…
NYALANUSANTARA, NGAWI- Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Ring…
NYALANUSATARA, KLATEN- Sebuah truk boks yang mengangkut es kristal…
Komentar