"Hard Kill": Ketika Eksplosif Tak Cukup Menyelamatkan Film Ini dari Kehancuran

"Hard Kill": Ketika Eksplosif Tak Cukup Menyelamatkan Film Ini dari Kehancuran

Dalam Hard Kill, Bruce Willis berperan sebagai Donovan Chalmers, seorang CEO teknologi miliarder yang menyewa sekelompok tentara bayaran untuk melindungi teknologi penting miliknya. Namun, misi mereka menjadi lebih rumit ketika putri Chalmers diculik oleh kelompok teroris yang mengincar informasi strategis. Dengan waktu yang semakin menipis, tim ini harus menyelamatkan nyawa dan data sensitif dalam satu tarikan napas aksi.

Ulasan
Disutradarai oleh Matt Eskandari (Survive the Night, Trauma Center), film ini adalah satu dari sekian banyak produksi Emmett/Furla yang menyajikan Bruce Willis sebagai pusat cerita, namun dengan peran yang tampak seperti hanya sekadar hadir—secara literal dan emosional.

Bruce tampak seperti sedang melalui hari buruk, atau mungkin hanya bangun dari mabuk berat sebelum datang ke lokasi syuting. Ekspresinya datar, dialognya setengah sadar, dan keterlibatannya minim. Sebagai aktor yang pernah menjadi ikon laga, kehadiran Bruce di film ini terasa seperti cameo berkepanjangan—menyedihkan sekaligus membingungkan.

Bersama Jesse Metcalfe yang sebelumnya tampil lumayan di Escape Plan 2, film ini mencoba membangun tim tentara bayaran ala Expendables, namun gagal memberikan dinamika karakter yang menarik. Justru, sebagian besar anggota tim lebih terasa seperti karakter dari gim murahan, lengkap dengan dialog klise dari buku “1000 Quotes Pria Tangguh” yang usang.

Contohnya? “Saya tertembak di belakang, dan saya masih punya bekas luka untuk membuktikannya.” Benar-benar absurd, sampai-sampai Anda bertanya-tanya apakah dialog itu ditulis oleh AI tahun 1999 yang baru belajar soal maskulinitas.

Teknis dan Aksi
Dari segi aksi, film ini mencoba menyajikan adegan tembak-menembak dan strategi baku gudang yang cukup lumayan tanpa kamera goyang atau editan mengganggu. Tapi logika naratifnya sangat lemah. Para karakter kerap melewatkan senapan serbu yang jelas lebih kuat, hanya untuk terus menggunakan pistol atau pisau seolah mereka sedang main John Wick versi hemat.

Adegan paling konyol mungkin saat karakter perempuan berlindung dari tembakan senapan mesin… di balik kotak kardus. Ya, kamu tidak salah baca—KOTAK KARDUS.


Editor: Lulu

Terkait

Komentar

Terkini