REVIEW Agape: The Unconditional Love, Drama Kehangatan Cinta Tanpa Syarat

Di balik lorong rumah sakit yang sarat kecemasan sekaligus harapan, hadir sebuah kisah menyentuh berjudul Agape: The Unconditional Love. Disutradarai Arie Azis dengan naskah karya Titien Wattimena dan Beta Ingrid Ayu, film ini menyoroti pengorbanan, ketulusan, serta kekuatan hati dalam merawat orang tercinta tanpa pamrih.

Cerita berawal dari pertemuan delapan tokoh dengan latar belakang berbeda di sebuah rumah sakit. Ada ibu tunggal yang berjuang demi anaknya, kakak yang rela berkorban untuk adiknya, sahabat setia yang menemani dalam ujian hidup, hingga pasangan lansia yang tetap teguh menjaga cinta di usia senja. Semuanya dipersatukan oleh benang merah yang sama: cinta murni yang mengikat tanpa syarat.

Setiap karakter menggambarkan wajah cinta yang unik—dari kasih seorang ibu yang tak kenal lelah hingga persahabatan rapuh yang tetap kokoh menghadapi cobaan. Momen puncak hadir ketika sebuah lagu sederhana menjadi penghubung yang membuka mata setiap tokoh akan makna kehadiran tulus dalam hidup.

Yang membuat film ini berbeda adalah sorotannya pada sosok caregiver, pahlawan tanpa tanda jasa yang sering terlupakan. Melalui karakter Sania, Martha, Bimo, Gino, dan lainnya, penonton diingatkan bahwa ketekunan dan kesabaran mereka adalah kekuatan besar. Seperti disampaikan Meriam Bellina—yang berperan sebagai seorang istri lansia—peran caregiver bukan hanya soal tenaga, melainkan juga beban emosional yang menuntut pengorbanan ego dan rasa lelah demi orang tercinta.

Secara visual, film berdurasi 105 menit ini mengalir lembut dengan nuansa hangat, jauh dari ledakan dramatis atau kejutan berlebihan. Alih-alih menekan emosi, Agape justru mengajak penonton merenung dalam keheningan, memahami bahwa cinta sejati lahir dari kesabaran, doa tak bersuara, dan ketulusan yang tidak menuntut balasan.

Dengan rating 13+, film ini cocok ditonton keluarga maupun remaja bersama pendamping. Lebih dari sekadar drama keluarga, Agape: The Unconditional Love hadir sebagai refleksi batin, sebuah pengingat bahwa cinta bisa tumbuh dari luka dan kesedihan terdalam. Film ini mulai tayang di bioskop Indonesia pada 4 September 2025, siap menghangatkan hati setiap penontonnya.