Akademisi UMJ Ini Sebut Indonesia dan China Berbagi Komitmen dalam Penguatan Multilateralisme Global
Fatih Tarusbawa - 26 November 2025 - RegionalNYALANUSANTARA, Jakarta- Pengamat hubungan internasional menilai bahwa Indonesia dan China memiliki komitmen bersama yang kuat dalam upaya penguatan multilateralisme, yang telah terjalin sejak Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung 70 tahun silam. Di tengah menurunnya semangat kerja sama global, kedua negara dinilai memiliki peran penting dalam mendorong kembali kerja sama multilateral yang saling menguntungkan.
Hal itu disampaikan oleh Asep Setiawan, akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Universitas Muhammadiyah Jakarta, dalam Wanxinda Indonesia-China Youth Forum di Jakarta pada Selasa 25 November 2025.
"KAA saat itu melahirkan Dasasila Bandung yang hingga saat ini menjadi pijakan kebersamaan antara Indonesia dan China untuk membangun tata kelola global yang lebih adil," ungkap Asep kepada Xinhua.
Sejak saat itu, kedua negara dinilai terus aktif dalam berbagai inisiatif untuk mendorong kerja sama multilateral. Asep memberi contoh agenda seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-China (ASEAN-China Summit) yang digelar setiap tahun, keanggotaan dalam BRICS, serta partisipasi aktif dalam forum dialog negara-negara berkembang Global South.
Semangat multilateralisme ini dianggap semakin penting untuk diperkuat oleh kedua negara, terutama di tengah meningkatnya unilateralisme dan berbagai tantangan ekonomi global akibat proteksionisme melalui kebijakan tarif perdagangan.
Menurut Asep, semangat multilateralisme ini akan memberi manfaat dalam membentuk sistem tata kelola global yang lebih adil melalui munculnya berbagai alternatif. BRICS disebut telah menjadi salah satu alternatif bagi tata kelola dunia, yang saat ini masih sangat bergantung pada mekanisme yang dibentuk oleh negara-negara Barat.
"Salah satu aspek multilateralisme yang menurut saya harus ditunggu ke depan adalah bagaimana memberlakukan sistem moneter dunia yang tidak bergantung pada mata uang Barat, dan BRICS bisa menjembatani hal itu dengan Yuan China yang berpotensi menjadi mata uang alternatif global," papar Asep.
IKUTI BERITA NYALANUSANTARA.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS
Editor: Redaksi
Komentar
Baca Juga
Akademisi UMJ Ini Sebut Indonesia dan China Berbagi Komitmen dalam Penguatan Multilateralisme Global
Ragam Nusantara 17 menit lalu
Bupati Endah Lakukan Silaturahmi dengan Jamaah Shiddiqiyyah di Besari Gunungkidul
Ragam Nusantara 1 jam lalu
Komitmen Lindungi Masyarakat, Pemkab Purworejo Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan TPPO
Ragam Nusantara 2 jam lalu
Guna Tingkatkan Kesehatan Masyarakat, Pemkab Cilacap Dukung Transformasi Layanan Posyandu
Ragam Nusantara 3 jam lalu
Joko Parwoto Buka Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Kebakaran di Saptosari
Ragam Nusantara 4 jam lalu
Terkini
Akademisi UMJ Ini Sebut Indonesia dan China Berbagi Komitmen dalam Penguatan Multilateralisme Global
Ragam Nusantara 17 menit lalu
Borneo FC Masih Tangguh di Puncak Klasemen Sementara BRI Super League
Sport 30 menit lalu
Ford RMA Indonesia Tawarkan Rangkaian Program Spesial dan Edisi Terbatas di GJAW 2025
Lifestyle 43 menit lalu
Bupati Endah Lakukan Silaturahmi dengan Jamaah Shiddiqiyyah di Besari Gunungkidul
Ragam Nusantara 1 jam lalu
Komitmen Lindungi Masyarakat, Pemkab Purworejo Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan TPPO
Ragam Nusantara 2 jam lalu
Guna Tingkatkan Kesehatan Masyarakat, Pemkab Cilacap Dukung Transformasi Layanan Posyandu
Ragam Nusantara 3 jam lalu
Joko Parwoto Buka Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Kebakaran di Saptosari
Ragam Nusantara 4 jam lalu
Diikuti Ribuan Guru, Peringatan HGN dan HUT PGRI ke-80 di Kebumen Berlangsung Meriah
Ragam Nusantara 5 jam lalu
Suahasil Tekankan Peran SMV sebagai Katalisator Pembangunan Inklusif dan Berkelanjutan
Ekbis 6 jam lalu
Chelsea Libas Barcelona 3-0 di Stamford Bridge
Sport 7 jam lalu
Pemkab Cilacap Ikuti Uji Publik Keterbukaan Informasi Publik di Jawa Tengah
Ragam Nusantara 7 jam lalu