Pokdarwis Gunungsari Kendal Luncurkan Wisata Unik Birdwatching dan Edukopi

Pokdarwis Gunungsari Kendal Luncurkan Wisata Unik Birdwatching dan Edukopi

NYALANUSANTARA, Kendal— Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunungsari, Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, meluncurkan dua paket wisata unggulan berbasis konservasi, yaitu Birdwatching dan Edukopi. 

Kedua program itu menjadi alternatif wisata baru di wilayah pegunungan Kendal yang menawarkan pengalaman langsung menikmati keindahan alam sekaligus menambah wawasan tentang pelestarian lingkungan dan pertanian kopi. Paket wisata ini merupakan paket wisata unik yang pertama di wilayah tersebut.

Program Birdwatching mengajak wisatawan menyusuri jalur-jalur alami untuk mengamati langsung berbagai jenis burung langka di habitat aslinya. Jenis-jenis burung yang kerap ditemukan antara lain Julang Emas, Elang, Sepah, Kuniran, Cica Koreng Jawa, dan Ciung Batu. 

Kegiatan itu dipandu oleh tour guide terlatih yang sekaligus memberikan edukasi mengenai ekosistem hutan, fungsi ekologis burung, dan upaya konservasi yang telah dilakukan warga desa.

Salah satu daya tarik kegiatan ini adalah kehadiran Kang Polo, seorang mantan pemburu burung yang kini menjadi pelestari alam dan pemandu wisata. Ia mengaku telah beralih dari aktivitas merusak menjadi penjaga ekosistem.

“Dulu saya menikmati sensasi menembak burung dengan senjata. Sekarang saya menembaknya dengan kamera. Sensasinya lebih hidup karena kita bisa merawat alam. Jaga alam, untuk kehidupan,” ujar Kang Polo.

Sementara itu, program Edukopi menyuguhkan pengalaman edukatif tentang kopi lokal. Pengunjung diajak mengikuti seluruh proses produksi kopi, mulai dari pembibitan, penanaman, perawatan, panen, hingga pengolahan pascapanen. Semua proses dilakukan sesuai standar Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP). Paket ini tidak hanya mengedukasi, tapi juga memperkenalkan potensi kopi khas Gunungsari kepada wisatawan.

Harga paket wisata Birdwatching dibanderol antara Rp350.000 hingga Rp700.000 untuk dua hingga empat orang. Adapun paket Edukopi ditawarkan mulai dari Rp450.000 untuk minimal empat orang peserta.

Pokdarwis Gunungsari menjadi bagian dari program TJSL yang dilakukan oleh PT PLN Indonesia Power UBP Semarang bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES). Berbagai inisiatif pemberdayaan telah mendorong kemajuan ekonomi masyarakat desa, mulai dari pengolahan kopi, konservasi hutan, hingga pengembangan Café Pucuke Kendal yang kini menjadi salah satu tujuan wisata alam dan kuliner.

Dukungan energi bersih juga menjadi bagian dari program pembangunan berkelanjutan di desa tersebut. Dengan hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), kegiatan wisata di kawasan ini disuplai dengan listrik ramah lingkungan.

Menurut Dadan Budiansyah, selaku Officer Community Development dari PLN IP UBP Semarang, wisata ini merupakan  bagian dari program KembangDesa (Kembangkan Pariwisata Ngesrepbalong, Dukung Ekonomi dan Pelestarian Alam), lanjutan dari program Julang Emas yang sebelumnya fokus pada konservasi Gunung Ungaran.

“Program ini bertujuan mengembangkan sektor ekowisata berbasis masyarakat, yang tidak hanya memberikan nilai ekonomi, tapi juga menjaga kelestarian lingkungan,” kata Dadan.

“Kami juga mengintegrasikan upaya pengelolaan sampah, salah satunya dengan pemasangan Trash Screen di aliran DAS Kali Blorong untuk mencegah sampah mengalir ke hilir,” imbuhnya.

Kehadiran wisata Birdwatching dan Edukopi menjadi bentuk nyata transformasi desa berbasis konservasi. Tidak hanya memajukan pariwisata, tetapi juga mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju pelestarian alam yang berkelanjutan.


Editor: Redaksi

Terkait

Komentar

Terkini