Pasca Kasus Keracunan Massal di Saptosari, Pemkab Gunungkidul Evaluasi Program MBG

Pasca Kasus Keracunan Massal di Saptosari, Pemkab Gunungkidul Evaluasi Program MBG

NYALANUSANTARA, Gunungkidul— Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggelar rapat koordinasi dan tindak lanjut terkait kasus keracunan makanan dalam Program Makan Bergizi (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Kapanewon Saptosari. Rapat berlangsung di Ruang Handayani, Kantor Sekretariat Daerah Gunungkidul, pada Jumat 31 Oktober 2025.

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih dan dihadiri jajaran Forkopimda, pejabat OPD, serta Satgas MBG.

Dalam rapat tersebut, pemerintah daerah membahas kronologi kejadian, penanganan korban, serta langkah evaluasi menyeluruh terhadap dapur pelaksana Program MBG. Evaluasi ini ditujukan untuk memastikan insiden serupa tidak kembali terulang di masa mendatang.

Endah menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden yang menimpa lebih dari 600 siswa di Saptosari. Ia menegaskan pentingnya kontrol ketat dalam seluruh tahapan penyelenggaraan makan bergizi.

“Kita harus jujur melihat bahwa dalam kegiatan penyelenggaraan makan secara massal, risiko penyimpangan kualitas gizi sangat besar apabila tidak ada kontrol ketat terhadap bahan baku, proses memasak, hingga penyajian,” ujar Endah.

Endah menekankan bahwa keberhasilan program MBG sangat bergantung pada penerapan standar kebersihan, sanitasi, dan pengawasan mutu gizi yang disiplin di seluruh dapur penyelenggara. “Jangan sampai terjadi lagi keracunan massal akibat lemahnya pengawasan pada tahap awal penyiapan makanan,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan, menilai bahwa kurangnya koordinasi dan komunikasi antara Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) dan Pemerintah Kapanewon menjadi salah satu penyebab terjadinya masalah di lapangan.


Editor: Redaksi

Terkait

Komentar

Terkini