KAI Daop 5 Purwokerto Tingkatkan Kompetensi Petugas dengan Pelatihan P3K

KAI Daop 5 Purwokerto Tingkatkan Kompetensi Petugas dengan Pelatihan P3K

NYALANUSANTARA, Banyumas – PT KAI Daop 5 Purwokerto menyelenggarakan pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bekerja sama dengan RS Ananda Purwokerto sebagai bagian dari upaya peningkatan kompetensi pegawai dalam bidang keselamatan kerja dan kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat. Kegiatan ini diikuti oleh 33 pegawai yang merupakan frontliner. Diantaranya adalah Kondektur, Polsuska, Masinis, OTC, Prama dan Prami, Teknisi KA.

Kegiatan dibuka oleh Deputy Daop 5 Purwokerto Bernike Christiawan yang menekankan pentingnya kemampuan dasar P3K sebagai bagian dari budaya keselamatan di lingkungan kerja. Dalam arahannya, disampaikan bahwa setiap pekerja diharapkan mampu menjadi first responder saat terjadi kondisi darurat sebelum bantuan medis profesional datang.

Pelatihan diberikan oleh Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Ananda Purwokerto dr. Moch. Bhagavad Gita Gandhi Surya Dirgantara yang memberikan materi terkait prosedur dasar penanganan korban, mulai dari pengecekan respons korban, bantuan pernapasan, penanganan perdarahan, hingga tata cara meminta bantuan medis secara cepat dan tepat.

Pelaksana Harian Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Imanuel Setya Budi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk semakin melayani kepada pelanggan.

“Pelatihan P3K ini sangat penting agar setiap pegawai memiliki bekal keterampilan dasar dalam menangani situasi darurat. Penanganan awal yang tepat dapat menjadi penentu keselamatan korban. Selain itu, pelaksanaan tes narkoba menjadi bentuk nyata komitmen KAI dalam menjaga lingkungan kerja yang aman dan bebas dari penyalahgunaan zat terlarang,” ujar Imanuel.

Di sela - sela pelatihan, dilaksanakan pula secara mendadak tes narkoba secara acak kepada 27 peserta menggunakan metode tes urine. Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan budaya kerja yang disiplin, sehat, serta menjunjung tinggi keselamatan dan profesionalisme.

Para peserta juga mengikuti sesi praktik langsung, meliputi pemeriksaan awal kondisi korban, teknik CPR (cardiopulmonary resuscitation), pemasangan perban dan bidai, serta simulasi pemindahan korban secara aman. Selama praktik, peserta didampingi instruktur untuk memastikan setiap tahapan dilakukan sesuai standar prosedur.


Editor: Holy

Komentar

Terkini