Kanwil Kemenkumham Jateng Gelar Promosi dan Diseminasi Indikasi Geografis Tahun 2024

Kanwil Kemenkumham Jateng Gelar Promosi dan Diseminasi Indikasi Geografis Tahun 2024

NYALANUSANTARA, Surakarta– Pencanangan tahun 2024 sebagai tahun Indikasi Geografis merupakan upaya mempromosikan produk-produk unggulan daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya daerah dan juga upaya melindungi produk-produk unggulan daerah dari penyalahgunaan, pemalsuan, serta upaya mempertahankan identitas budaya.

Hal tersebut antara lain disampaikan Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng, Tejo Harwanto kala membuka kegiatan Promosi & Diseminasi Indikasi Geografis dengan tema “Meningkatkan Nilai & Reputasi Produk Kopi Melalui Indikasi Geografis”, pada Kamis (29/05) di Hotel Megaland Kota Surakarta.

“Peningkatan nilai produk lokal melalui indikasi geografis oleh petani lokal bisa ditingkatkan dengan mengimplementasikan branding merek produk, Logo indikasi geografis digunakan dalam pemasaran terutama di dunia digital dan juga akan memberikan kepastian bahwa produk ini orisinal/asli,” terangnya. 

Ia menyebutkan, untuk perlindungan indikasi geografis, tentunya sangat perlu dilakukan pendaftaran.

“Pendaftaran indikasi geografis dilakukan melalui Pemerintah Daerah setempat dan berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah. Untuk itu kami menyarankan agar mendaftarkan mereknya,” sambungnya.

“Selain itu Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) untuk mendaftarkan juga indikasi geografisnya ke luar negeri sebelum melakukan ekspor produk. Hal ini karena pelindungan indikasi geografis bersifat teritorial, sehingga meski sudah terdaftar di Indonesia, produk Bapak/Ibu masih ada kemungkinan ditiru oleh orang lain di luar negeri,” lanjutnya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar Indikasi geografis di wilayah Jawa Tengah dapat berkontribusi pada peningkatan pemasaran produk-produk dari daerah, dengan adanya label indikasi geografis, maka akan memberikan keyakinan kepada konsumen produk tersebut memiliki kualitas dan ciri khas yang spesifik. Selain itu, produk-produk tersebut juga dapat menjadi daya tarik pariwisata yang dapat meningkatkan nilai ekonomi di wilayah Jawa Tengah.


Editor: Redaksi

Terkait

Komentar

Terkini