Suahasil Nazara: Pemerintah Fokus di Sektor Perumahan Lewat Berbagi Program Insensif

Suahasil Nazara: Pemerintah Fokus di Sektor Perumahan Lewat Berbagi Program Insensif

NYALANUSANTARA, Jakarta- Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan bahwa Pemerintah sangat fokus pada sektor perumahan melalui berbagai program insentif. Hal itu dikarenakan sektor perumahan memiliki efek berganda (multiplier effect) yang besar terhadap perekonomian Indonesia, terutama karena penggunaan sumber daya dalam negeri yang signifikan.

“Pembangunan yang mengandalkan local content tinggi adalah pembangunan yang kita prioritaskan. Ini berarti pembangunan yang memanfaatkan produk Indonesia sendiri. Salah satu cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah dengan memanfaatkan produksi dalam negeri,” ungkap Suahasil Nazara, seperti dilihat di laman resmi Kementerian Keuangan, Jumat 7 Februari 2025.

Salah satu kebijakan yang dilanjutkan pada 2025 adalah program PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP). Dalam program ini, Pemerintah menanggung 100% dari PPN yang terutang mulai dari dasar pengenaan pajak hingga harga jual yang maksimal sebesar Rp5 miliar. 

“Jadi, jika harga rumahnya Rp2 miliar, maka tidak perlu membayar PPN,” jelas Wamenkeu.

Selain itu, Pemerintah juga memberikan fasilitas likuiditas untuk mendukung masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam membeli rumah. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah diberikan selama satu dekade, dan sejak 2015 hingga 2024, telah dibangun 1,1 juta unit rumah untuk MBR. 

“Saat ini, kami sedang mempersiapkan program FLPP agar dapat menjadi lebih kuat lagi,” kata Wamenkeu.

Dalam kesempatan yang sama, Wamenkeu memberikan apresiasi kepada Bank Tabungan Negara (BTN) atas peran aktifnya dalam meningkatkan sektor perumahan Indonesia. BTN berperan penting dalam sektor konstruksi dan perumahan, terutama dalam hal intermediasi antara pihak yang memiliki dana dengan mereka yang membutuhkan rumah. 


Editor: Redaksi

Terkait

Komentar

Terkini