China Muncul sebagai Pilihan Studi Favorit Mahasiswa Indonesia, Ini Keunggulannya

China Muncul sebagai Pilihan Studi Favorit Mahasiswa Indonesia, Ini Keunggulannya

NYALANUSATARA, JAKARTA- Dalam beberapa tahun terakhir, China semakin menjadi tujuan populer bagi mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri. Dengan reputasi universitas dan kualitas pendidikannya yang terus meningkat, tak heran China menempati posisi pertama dalam daftar 10 negara tujuan kuliah terbaik di Asia dan kedelapan di dunia pada 2025. 

   Di balik pertumbuhan ekonomi yang pesat dan kemajuan teknologi, China menawarkan kualitas pendidikan yang kompetitif dengan biaya relatif terjangkau. Salah satu mahasiswa yang merasakan langsung pengalaman ini adalah Rafael Arakajati, penerima beasiswa penuh jurusan Teknik Dirgantara di Beijing Institute of Technology (BIT).

   Awalnya, Rafael memiliki impian untuk berkuliah di Eropa. Beberapa universitas ternama seperti Warsaw University of Technology di Polandia atau KU Leuven di Belgia sempat menjadi pilihan utamanya. Namun, setelah mempertimbangkan biaya kuliah dan hidup yang tinggi serta persyaratan akademik yang sangat ketat, Rafael pun mulai mencari alternatif lain.

   "Pada 2021, kami melihat perekonomian dan perkembangan teknologi China melonjak pesat, dan fakta bahwa mereka membantu Indonesia membangun jalur kereta cepat pertama meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Mereka juga memiliki 5G, membuat kemajuan dalam infrastruktur modern, dan bahkan kedirgantaraan. Selain itu, biaya hidup dan biaya pendidikan cukup terjangkau, mirip dengan Indonesia. Saya pun mulai menyadari ada peluang besar di sana," jelas Rafael.

   Biaya hidup yang relatif murah, kualitas akademik yang diakui secara global, serta keberadaan komunitas mahasiswa Indonesia di kampus menjadi pertimbangan utama dalam memilih Beijing Institute of Technology, yang juga dikenal memiliki reputasi kuat di bidang teknik.

Salah satu kejutan terbesar yang dirasakan Rafael adalah perbedaan budaya belajar. "Mahasiswa lokal sangat serius dalam belajar. Bahkan waktu makan siang sering dimanfaatkan untuk belajar di kantin atau ruang kelas," ungkapnya.

   Lingkungan akademik di China menuntut kemandirian tinggi. "Dosen hanya menjelaskan sekali, selebihnya mahasiswa diharapkan untuk belajar mandiri," jelasnya. Tidak jarang mahasiswa menghadapi tekanan besar selama ujian. "Saya menyaksikan sendiri bagaimana beberapa mahasiswa lokal menangis saat menghadapi ujian yang sulit," tambahnya.


Editor: Lulu
Sumber: Xinhua

Terkait

Komentar

Terkini