RAGAM NUSANTARA

ILMU

JELAJAH

Tragedi Pohon Mangga di Sidoyoso Wetan: Ketika Buah Manis Menjadi Sumber Duka

NYALANUSANTARA, SURABAYA- Pagi yang seharusnya tenang di Jalan Sidoyoso Wetan, Simokerto, Surabaya, pada Rabu (22/10) sekitar pukul 08.30 WIB, berubah menjadi tragedi mengenaskan. Dua tetangga yang tinggal berdampingan, A (47) dan RA (29), terlibat cekcok sengit yang berakhir dengan pertumpahan darah—semuanya dipicu oleh sebatang pohon mangga.

Perselisihan ini bukan soal uang atau harta berharga, melainkan tentang siapa yang berhak atas pohon yang tumbuh di batas pekarangan mereka. A mengklaim pohon itu sebagai miliknya, sementara RA bersikeras bahwa pohon tersebut ditanam oleh keluarganya. Ketegangan yang telah lama tersimpan akhirnya meledak ketika A memergoki RA sedang memetik buah dari pohon yang diklaimnya.

Emosi memuncak, logika pun tertutup amarah. A kemudian mengambil sebilah parang sepanjang sekitar 50 cm dan menyerang tetangganya. Dalam sekejap, sengketa kecil berubah menjadi tragedi berdarah yang mengguncang warga sekitar.

Peristiwa ini menjadi pengingat pahit bahwa persoalan sepele dapat berubah menjadi bencana ketika emosi menguasai nalar. Pohon yang seharusnya memberi keteduhan dan hasil manis, justru menjadi saksi bisu dari tindakan brutal yang menghancurkan kehidupan dua keluarga.

Kasus ini kini ditangani pihak kepolisian, namun luka sosial dan psikologis yang ditinggalkan di lingkungan tersebut tak kalah dalamnya. Dari kejadian ini, kita diingatkan bahwa batas antara sabar dan amarah sering kali setipis kulit buah mangga—dan jika tak dikendalikan, bisa menimbulkan luka yang tak akan pernah sembuh.


IKUTI BERITA NYALANUSANTARA.COM SELENGKAPNYA DI GOOGLE NEWS


Editor: Lulu

Komentar

Baca Juga

Terkini