Produksi Kakao Dunia Naik, Harga dan Permintaan Stabil

Produksi Kakao Dunia Naik, Harga dan Permintaan Stabil

NYALANUSANTARA, TANGGERANG -Produksi kakao global diperkirakan mencatat surplus untuk dua musim berturut-turut berkat hasil panen yang membaik di Amerika Selatan dan penurunan permintaan. Perkiraan Bloomberg menyebut produksi musim 2025–2026 akan melampaui konsumsi sekitar 186.000 ton, lebih dari dua kali lipat surplus pada musim ini.

Perbaikan ini membantu mengisi kembali persediaan global yang sebelumnya menipis akibat panen buruk di Afrika Barat. Lonjakan harga kakao berjangka di New York dalam tiga tahun terakhir sempat memuncak pada Desember 2024, namun kini turun sekitar 40 persen karena permintaan melemah dan produsen mengubah komposisi cokelat. Analis Rabobank, Oran van Dort, menyebut harga cenderung menurun dalam jangka pendek hingga menengah.

Petani di Ghana dan Pantai Gading masih menerima harga patokan pemerintah, sehingga kenaikan harga global tidak langsung dirasakan. Sebaliknya, di pasar lebih bebas, harga tinggi mendorong perluasan lahan, dan pohon baru kini mulai berproduksi. Di Amerika Selatan, Ekuador diperkirakan naik 5 persen menjadi 580.000 ton, sementara Peru, Kolombia, dan Venezuela bisa menambah hingga 100.000 ton jika cuaca tetap mendukung.

Meski surplus berpotensi meningkat, risiko masih ada. Produksi di Afrika Barat kesulitan pulih karena cuaca ekstrem, usia pohon tua, dan penyakit seperti swollen shoot. Hujan yang baru turun membantu kelembapan tanah, tetapi kondisi cuaca keseluruhan belum ideal untuk musim 2025–2026. Proyeksi produksi kemungkinan perlu penyesuaian agar lebih realistis.


Editor: Lulu

Terkait

Komentar

Terkini