Vestibula

Universitas Paramadina Kritik Kemerosotan Moral dan Oligarki Politik

  • Karso Aji
  • 02 September 2025
Universitas Paramadina Kritik Kemerosotan Moral dan Oligarki Politik

NYALANUSANTARA, TANGGERANG- Civitas Akademika Universitas Paramadina menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi bangsa yang dinilai mengalami krisis moral, degradasi etika publik, serta melemahnya hukum dan demokrasi.

Mereka menilai gelombang demonstrasi pada 25, 28, dan 29 Agustus 2025 mencerminkan aspirasi rakyat yang seharusnya dihormati, bukan ditekan. “Mereka adalah anak bangsa yang tengah menyuarakan nasibnya,” demikian bunyi pernyataan resmi tersebut.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Handi Risza, menyoroti turunnya moralitas pejabat publik yang terlihat dalam penyalahgunaan wewenang dan gaya hidup elitis. Sementara itu, Direktur Eksekutif Paramadina Institute for Ethics and Civilization (PIEC), Pipip A. Rifa’i Hasan, menilai politik kian terjebak pada transaksi kekuasaan jangka pendek yang menguatkan oligarki dan melemahkan partisipasi rakyat.

Civitas akademika juga menekankan bahwa hukum kehilangan wibawa akibat praktik tebang pilih, sementara ketimpangan ekonomi memperdalam jurang sosial. Mereka mendesak adanya koreksi mendasar dengan lima langkah: menegakkan moralitas pejabat publik, membangun fondasi sosial berbasis nilai bersama, mereformasi budaya politik, menegakkan hukum yang adil, serta menyusun kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat.

Paramadina optimistis bahwa keberanian moral dan komitmen kolektif dapat membawa bangsa keluar dari krisis integritas menuju tatanan politik yang lebih adil, jujur, dan berorientasi pada kepentingan rakyat.


Editor: Lulu
Tags:

Terkait

Komentar

Baca Lainnya

Terkini