Gnosia EPISODE 2, Misteri Pembunuhan Sci-Fi yang Memutar Waktu

Gnosia EPISODE 2, Misteri Pembunuhan Sci-Fi yang Memutar Waktu

Penayangan perdana Gnosia menjadi kejutan menyenangkan di Panduan Pratinjau musim gugur ini. Saya sudah lama mendengar pujian tentang novel visual yang menjadi dasar anime ini—meskipun, sayangnya, game-nya sudah lama menunggu di Steam backlog saya—dan episode pertamanya berhasil menghadirkan semua sensasi yang saya harapkan: invasi alien yang seru, ketegangan di atas kapal, dan misteri pembunuhan yang membingungkan sekaligus menghibur.

Tidak hanya seluruh kru empat orang di DQO dibekukan atau dibunuh oleh Gnosia, tetapi di akhir episode, pahlawan kita, Yuri, kembali ke masa lalu berkat “hadiah” Setsu yang membengkokkan realitas. Jika ada yang lebih saya nikmati daripada misteri pembunuhan fiksi ilmiah yang absurd, itu adalah misteri pembunuhan fiksi ilmiah absurd di mana semua orang terjebak dalam lingkaran waktu.

Konsep “loops” membawa Yuri kembali ke awal permainan Space Werewolf yang menegangkan, dan sasaran mereka tertuju pada SQ, si psikopat yang unik dan ternyata adalah Gnosia di akhir episode perdana. Tingkah lakunya tetap aneh dan mencurigakan, memberi Yuri tugas yang jelas… setidaknya jika cerita tidak akan berlangsung selama hampir dua lusin episode.

Sebagian ketegangan Gnosia berasal dari ketidakpastian dan ketidakpercayaan antar karakter. Yuri hanya bisa mempercayai Setsu karena konteks perjalanannya melintasi waktu, sementara Racio bersikap keras kepala—sesuai stereotip karakter misteri semacam ini—sebagai pengalih perhatian.

Komplikasi lebih lanjut muncul saat Racio membahas “garis dunia”. Bagi yang pernah menonton Steins;Gate, konsep ini mirip dengan cabang-cabang multisemesta: perubahan kecil dalam sejarah menciptakan garis dunia baru. Namun di Gnosia, logika internal ini harus konsisten, agar twist dan pengungkapan tetap masuk akal, bukan sekadar kekacauan aksi.

Di akhir episode, pengungkapan Gnosia—bukan SQ—tetap menjadi klimaks efektif. Ini menegaskan bahwa Gnosia bisa berpindah antar kru sesuka hati, atau memanipulasi titik infeksi di kapal, sementara Yuri mencoba mengatur semua itu lewat lompatan waktunya. Di putaran ketiga, muncul karakter baru termasuk alien abu-abu yang tampak seperti diambil dari Roswell, menambah rasa penasaran.

Sampai sejauh ini, cerita Gnosia menghibur dan memikat, dengan arahan percaya diri dan tempo yang pas. Saya tak sabar menantikan kejutan liar di episode berikutnya.


Editor: Lulu

Terkait

Komentar

Terkini