Catat! Tak Menutup Kemungkinan PAUD hingga SMP di Semarang Juga Bisa 6 Hari Sekolah

Catat! Tak Menutup Kemungkinan PAUD hingga SMP di Semarang Juga Bisa 6 Hari Sekolah

NYALANUSANTARA, Semarang — Menanggapi wacana penerapan kembali enam hari sekolah oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk jenjang SMA/SMK, Wali kota Semarang, Agustina Wilujeng memastikan akan mengambil langkah hati-hati.

Pemkot menilai, setiap perubahan kebijakan pendidikan perlu disertai kajian mendalam agar benar-benar memberi manfaat bagi siswa dan keluarga. Agustina menuturkan bahwa Pemkot Semarang tidak menutup diri terhadap perubahan, termasuk kemungkinan diberlakukannya enam hari sekolah untuk PAUD, TK, SD, hingga SMP.

Namun, ia menekankan bahwa semua keputusan harus melalui analisis menyeluruh oleh Bappeda dan Pemkot Semarang sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan keselarasan kebijakan.

“Kita sudah berkoordinasi dengan pusat. Yang jelas, harus ada kajian mendalam dari Bappeda sebelum mengambil keputusan,” ujar Agustina, di Balai Kota Semarang, Kamis (27/11).

Ia menambahkan, apabila sekolah kembali berjalan enam hari, maka perlu disiapkan aktivitas yang menunjang perkembangan anak di luar jam pelajaran. Menurutnya, penyesuaian ini justru bisa membuka peluang bagi kegiatan positif bagi siswa, sehingga waktu luang mereka terarah dan bermanfaat.

Ia menilai, sore hari dapat diisi dengan beragam kegiatan pengembangan diri, seperti mengaji, les menari, atau pelatihan keterampilan di tingkat RT. Aktivitas semacam ini dinilai mampu memperkaya pengalaman anak dan memberi bekal tambahan untuk masa depan.

“Anak-anak bisa mengikuti kegiatan sore yang positif, seperti mengaji atau les menari. Ini bisa jadi keterampilan tambahan dan menghindarkan mereka dari hal-hal negatif,” jelasnya.


Editor: Holy

Komentar

Terkini