Tradisi Buka Luwur di Makam Syech Maulana Ibrahim Magribi: Rangkaian Kegiatan dan Makna Spiritual

Tradisi Buka Luwur di Makam Syech Maulana Ibrahim Magribi: Rangkaian Kegiatan dan Makna Spiritual

NYALANUSANTARA, Boyolali – Memasuki hari keduapuluh Bulan Muharram atau Suro pada penanggalan Jawa, Makam Syech Maulana Ibrahim Magribi di Desa Candisari, Kecamatan Gladagsari akan menggelar tradisi Buka Luwur. 

Tradisi ini akan dilaksanakan pada hari Jumat terakhir di bulan Suro, yaitu pada 2 Agustus 2024.

Menurut Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Budi Prasetyaningsih, kegiatan rutin tahunan ini bertujuan untuk berdoa dan mendoakan leluhur. 

“Buka Luwur adalah tradisi mengganti kain penutup makam dengan kain yang baru. Tujuan utamanya adalah berdoa untuk mendoakan leluhur dan memohon berkah,” jelasnya saat ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Boyolali pada Rabu (31/07/2024).

Tradisi ini mencakup lima makam yang akan diganti kainnya, yaitu makam Syech Maulana Ibrahim, Maghribi Dewi Nawangwulan, Ki Ageng Pantaran, Ki Ageng Mataram, dan Ki Ageng Kebo Kanigoro. Kegiatan dimulai dengan kirab kain luwur dan kelengkapan lainnya yang akan diserahkan oleh Bupati Boyolali kepada juru kunci makam. Proses dilanjutkan dengan penggantian kain makam.

Setelah penggantian kain, acara berlanjut dengan tabur bunga, pembacaan dzikir dan tahlil yang diikuti oleh ratusan peziarah yang memadati kompleks makam. 

Tradisi diakhiri dengan kenduri, di mana makanan kenduri dibagikan kepada para hadirin, yang dipercaya dapat memberikan berkah.


Editor: Admin

Terkait

Komentar

Terkini