ULASAN The Toxic Avenger: Kebangkitan Gila Sang Pahlawan Limbah Beracun
Remake The Toxic Avenger menjadi salah satu proyek paling berani dan nyentrik tahun ini. Disutradarai oleh Macon Blair, film ini menghidupkan kembali warisan kultus dari versi klasik 1984 garapan Lloyd Kaufman dan Michael Herz. Dengan jajaran pemain seperti Peter Dinklage, Kevin Bacon, Elijah Wood, dan Jacob Tremblay, film ini memadukan komedi hitam, aksi brutal, dan satire sosial dalam balutan gaya B-movie era 80-an.
Dirilis di bioskop Indonesia pada 22 Oktober 2025, film ini tampil sebagai tontonan paling unik di tengah maraknya film superhero modern yang cenderung seragam dan penuh CGI.
Pahlawan dari Limbah Beracun
Kisahnya mengikuti Winston Gooze (Peter Dinklage), petugas kebersihan di perusahaan farmasi milik pengusaha tamak Bob Garbinger (Kevin Bacon). Setelah dikhianati dan disiksa, Winston terjatuh ke dalam limbah beracun yang mengubahnya menjadi sosok mutan kuat dengan tubuh mengerikan. Dari tragedi itu lahirlah Toxie, sang anti-hero yang menegakkan keadilan dengan cara brutal dan tak konvensional.
Alih-alih tampil realistis, Blair justru merayakan keabsurdan dan kekacauan khas film B klasik. Efek praktikal digunakan secara masif—darah menyembur, potongan tubuh beterbangan, dan prostetik tebal yang membawa penonton bernostalgia pada era VHS 80-an.
Nostalgia dan Eksperimen Visual
Secara visual, film ini menjadi surat cinta untuk sinema grindhouse. Blair menggabungkan suasana retro dengan pencahayaan kontras, sinematografi modern, serta musik latar penuh energi termasuk scoring klasik Night on Bald Mountain. Hasilnya, film ini tampak menjijikkan namun menawan secara estetika.
Parade Akting Liar
Peter Dinklage tampil luar biasa, menunjukkan sisi lembut di balik sosok Toxie yang mengerikan. Kevin Bacon berhasil memerankan penjahat yang kejam tapi memikat, sementara Elijah Wood mencuri perhatian lewat perannya yang eksentrik. Semua pemeran tampak total dan menikmati absurditas naskah, menjadikan film ini komedi gelap yang sadar diri namun dijalankan dengan energi tinggi.
Satire dan Kritik Sosial
Di balik kekonyolan dan tumpahan darah, The Toxic Avenger menyimpan pesan kuat tentang keserakahan korporat dan kerusakan lingkungan. Cerita tentang perusahaan yang membuang limbah beracun demi keuntungan menjadi sindiran tajam terhadap realitas modern.
Penutup: Remake yang Berdarah dan Berjiwa
Blair berhasil menciptakan versi baru yang menghormati sumber aslinya sambil menambahkan dimensi emosional dan konflik kemanusiaan. Meskipun akhir ceritanya terasa agak terburu-buru, film ini tetap menutup dengan gaya khas Troma—penuh darah, humor meta, dan kesadaran diri yang tinggi.
The Toxic Avenger bukan sekadar remake, tetapi reinkarnasi liar dari ikon film kultus penuh absurditas. Bagi penonton yang mencari tontonan anti-mainstream, film ini adalah perayaan kebebasan kreatif—sebuah kekacauan berdarah yang justru terasa indah dan menyenangkan.
Editor: Lulu
Terkait
NYALANUSANTARA, Surabaya - Prof. Dr. Afif Nurul Hidayati,…
NYALANUSANTARA, Semarang - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti…
Terkini
NYALANUSANTARA, Semarang - PT KAI Daop 4 Semarang…
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Setelah sukses menggulirkan kampanye Bangga Main Lokal:…
NYALANUSANTARA, SEOUL- UniPin, penyedia solusi hiburan digital terkemuka di…
NYALANUSANTARA, BUSAN- Drama baru SBS, “Would You Marry Me”,…
NYALANUSANTARA, DEPOK- Lee Junho dari 2PM akan segera memulai…
NYALANUSANTARA, Solo - Secara resmi Astra Motor Jateng…
NYALANUSANTARA, JAKARTA- TNI Angkatan Udara mengirim 22 personel ke…
NYALANUSANTARA, Pemalang – Tim SAR Semarabng mengevakuasi penumpang…
NYALANUSANTARA, SERANG- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menunjukkan…
NYALANUSANTARA, SURABAYA- Pagi yang seharusnya tenang di Jalan…
NYALANUSANTARA, HIROSHIMA- Daging kembali hadir di menu musim ini,…
Komentar