Jangan FOMO Beli Emas Saat Tinggi, Pakar Ingatkan untuk Investasi Jangka Panjang

Vidya Alka
28 April 2025

NYALANUSANTARACOM, Surabaya - Dalam sebulan terakhir, banyak masyarakat yang berlomba-lomba membeli emas dengan alasan investasi. Fenomena ini banyak dipicu oleh kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi perekonomian global, sehingga emas dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan kekayaan dalam jangka pendek.

Namun, Dr. Putu Anom Mahadwartha, Pengamat Ekonomi dan Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Surabaya (Ubaya), mengingatkan bahwa emas seharusnya dianggap sebagai instrumen investasi jangka panjang, bukan jangka pendek.

“Emas bukanlah aset yang bisa dibeli dan dijual dalam waktu singkat. Emas adalah instrumen investasi jangka panjang. Jika kita berniat untuk menjadikan emas sebagai bagian dari portofolio investasi, sebaiknya kita menyimpannya minimal lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan lima belas tahun,” jelas Putu Anom.

Menurut Putu, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk membeli emas, terutama bagi investor pemula yang belum berpengalaman dengan instrumen ini, mengingat harga emas sedang berada pada level yang sangat tinggi.

Berdasarkan data dari harga-emas.org, harga emas Antam pada akhir Januari 2024 masih sekitar Rp1.140.000 per gram, sementara pada Senin pagi ini, harga emas Antam sudah mencapai Rp1.960.000 per gram. Kenaikan harga ini dianggap sudah cukup mahal bagi investor baru.

“Bagi Anda yang baru ingin memulai berinvestasi emas, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk membeli karena harga emas sudah terlalu tinggi,” ujar Putu.

Putu juga menambahkan bahwa kenaikan harga emas saat ini sebagian besar dipicu oleh reaksi berlebihan pasar, terutama oleh para investor dadakan. Hal ini menciptakan kesan seolah-olah ada antrean panjang di tempat-tempat penjualan emas, sehingga membentuk citra bahwa emas sedang banyak diburu.