Berkat Kedisiplinan, Mahasiswa UNAIR Raih Juara 2 Jujitsu Internasional

Berkat Kedisiplinan, Mahasiswa UNAIR Raih Juara 2 Jujitsu Internasional

NYALANUSANTARA, MALANG- Radygta Pashya Putra, mahasiswa Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (UNAIR), berhasil menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional. Ia meraih juara 2 dalam ajang Jujitsu Showdown Series 2, yang digelar pada Sabtu (11/10/2025) di Gedung Forki Kertajaya, Surabaya.

Awal Perjalanan dan Motivasi Berlatih Jujitsu

Perkenalan Radygta dengan dunia Jujitsu dimulai sejak duduk di bangku SMP melalui kegiatan ekstrakurikuler yang awalnya bersifat wajib. Namun, seiring waktu, ia menemukan kebahagiaan dalam setiap latihan hingga akhirnya menekuni cabang olahraga bela diri tersebut secara serius. Kini, dedikasinya membuahkan hasil dengan membawa nama Universitas Airlangga ke tingkat internasional.

Motivasi Radygta berakar dari motto Airlangga Jujitsu, yaitu “fight for fun”. Ia menekankan bahwa pertandingan bukan semata-mata untuk kemenangan, melainkan juga sebagai sarana menjaga kesehatan mental. “Bertanding bukan hanya untuk menang, tapi juga untuk menjaga jiwa agar tetap sehat dan tidak stres,” ujarnya.

Menjalani peran sebagai mahasiswa sekaligus atlet, menurutnya, membutuhkan manajemen waktu yang baik. “Untungnya, latihan dilakukan pada malam hari sehingga tidak mengganggu waktu belajar saya,” tambahnya.

Disiplin, Mental Kuat, dan Tekad Berprestasi

Menjelang kompetisi, Radygta menjalani latihan intensif selama satu bulan dengan jadwal lima kali seminggu, ditambah satu sesi latihan fisik untuk menjaga kebugaran. Ia juga rutin berdiskusi dengan pelatih untuk mematangkan strategi dan memahami aturan turnamen.

“Tantangan terbesar justru terletak pada persiapan mental. Lawan di ajang internasional biasanya memiliki postur lebih besar, tapi saya selalu percaya bahwa jika kemenangan sudah ditakdirkan untuk kita, maka kegagalan tidak akan menyapa,” tuturnya.

Dari pengalaman tersebut, Radygta menyimpulkan bahwa keseimbangan antara akademik dan olahraga tidak hanya bergantung pada manajemen waktu, tetapi juga keteguhan mental dan kedisiplinan diri. “Atmosfer di ajang internasional sangat luar biasa, semangat dan daya juangnya tinggi. Tanpa disiplin dan tekad, kehidupan sebagai mahasiswa dan atlet tak akan berjalan selaras,” ungkapnya.

Ke depan, Radygta bertekad untuk melangkah ke jenjang lebih tinggi, seperti SEA Games. Ia juga berpesan kepada mahasiswa lain untuk berani mencoba dan terus berproses. “Kemenangan itu sudah memiliki alamat. Jika memang ditakdirkan untuk kita, maka tidak akan ada yang bisa merebutnya,” pungkasnya.


Editor: Lulu

Terkait

Komentar

Terkini