Regional

Besarnya Potensi Jagung, Warga Pengadegan Purbalingga Ciptakan Corn Sheller

Zinur Iqro
08 Oktober 2024

NYALANUSANTARA, Purbalingga- Jagung merupakan salah satu komoditas unggulan bagi petani di Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Setiap tahun, produksi jagung di daerah tersebut mencapai 5,6 ton per hektare (ha) dengan total luas lahan mencapai 300 ha.

Melihat besarnya potensi jagung, Suranto, seorang warga Desa Pengadegan, menciptakan inovasi dalam bidang pertanian berupa mesin pemipil jagung mini (corn sheller). Dengan biaya produksi sebesar Rp2,8 juta, alat itu mampu memipil hingga 50 kilogram (kg) jagung dalam satu jam.

“Alat ini sangat efektif dalam mengurangi biaya produksi petani saat musim panen, terutama dalam proses pemipilan. Menggunakan cara manual tentu akan lebih memakan waktu,” ungkap Suranto, yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Pemuda Tani Mekar Kates Pengadegan, di sela-sela acara Sambang Tani di Pendopo Sipanji, Desa Tumanggal, pada Senin (07/10/2024).

Suranto menjelaskan bahwa sebelum menciptakan alat tersebut, ia dan rekannya melakukan observasi dan mencari referensi melalui video di YouTube. Setelah tiga kali percobaan, mesin pemipil jagung mini ini akhirnya layak digunakan untuk membantu proses pemipilan hasil panen.

Sri Haryanti, Koordinator BPP Kecamatan Pengadegan, menyatakan bahwa jagung adalah komoditas ketiga yang paling banyak ditanam oleh petani di daerah tersebut, setelah singkong dan kencur. Ribuan petani yang tergabung dalam 67 kelompok tani menanam jagung di lahan kering mereka saat musim panen tiba.

“Oleh karena itu, kami memotivasi para petani untuk mengembangkan atau menciptakan alat pemipil jagung mini yang ringan, mudah dibawa, dan efisien untuk digunakan saat panen,” ujarnya.

Berdasarkan data dari BPP Kecamatan Pengadegan, lahan sawah di daerah ini seluas 23,2 ha, sedangkan lahan kering mencapai 2.580 ha, yang terdiri dari tegalan (1.227 ha), perkebunan (508 ha), dan hutan rakyat (841,7 ha).