REVIEW Abadi Nan Jaya, Ketika Jamu Awet Muda Menjadi Awal dari Kiamat Zombi Lokal

  • Karso Aji
  • 31 Oktober 2025
REVIEW Abadi Nan Jaya, Ketika Jamu Awet Muda Menjadi Awal dari Kiamat Zombi Lokal

Bayangkan sebuah hajatan desa yang ramai mendadak berubah menjadi neraka hidup saat sebuah mobil oleng menerobos tarup pernikahan—dan pengemudinya ternyata sesosok zombi. Begitulah Abadi Nan Jaya, film horor terbaru garapan Kimo Stamboel, membuka kisahnya. Alih-alih sekadar meniru gaya horor zombi Hollywood, film ini memadukan budaya lokal Indonesia dengan tema klasik kehancuran akibat keserakahan manusia.

Kisah berawal dari Sadimin (Donny Damara), seorang pengusaha jamu yang ingin menantang waktu lewat ramuan bernama Abadi Nan Jaya. Jamu itu benar-benar bekerja—uban menghilang, keriput lenyap—namun bersamaan dengan itu, sisi kemanusiaannya juga sirna. Sadimin pun berubah menjadi zombi dan menebar malapetaka, dimulai dari keluarganya sendiri yang penuh konflik: Kenes (Mikha Tambayong) sang putri sulung, Karina (Eva Celia) sang istri muda, dan Bambang (Marthino Lio) si bungsu pengangguran.

Naskah yang ditulis Kimo bersama Agasyah Karim dan Khalid Kashogi menyajikan kritik tajam terhadap ambisi manusia melawan alam, dibalut humor khas Indonesia dan sindiran sosial terhadap aparat yang lamban bereaksi. Walau menggunakan formula klasik—karakter terjebak dan diserang mayat hidup—film ini tetap segar berkat unsur lokal yang kuat, seperti zombi yang menyerang rombongan tamu hajatan dan dugaan kerasukan makhluk halus sebagai penyebab wabah.

Dengan tempo yang terjaga, sentuhan komedi yang natural, serta akting solid para pemerannya, Abadi Nan Jaya menjadi bukti bahwa film zombi Indonesia bisa tampil bernyawa, lucu, sekaligus menggigit.


Editor: Lulu
Tags:

Terkait

Komentar

Baca Lainnya

Terkini