ULASAN Dhurandhar: Thriller Mata-Mata Intens yang Hidup dari Ketegangan dan Detil Dunia Bawah
Film Dhurandhar, garapan Aditya Dhar, membawa penonton kembali ke awal tahun 2000-an, tepat di jantung distrik Lyari, Karachi—sebuah kawasan berbahaya yang menjadi latar misi rahasia paling menegangkan dari seorang agen muda India. Ceritanya bermula setelah ISI membajak pesawat India sekaligus melakukan serangan terhadap Parlemen Delhi, memaksa Biro Intelijen untuk mengambil langkah ekstrem.
Dalam situasi genting ini, Ajay Sanyal yang diperankan R. Madhavan—selaku Kepala Biro Intelijen—mengirim seorang pemuda tangguh yang diperankan Ranveer Singh untuk menyusup ke wilayah musuh. Dengan pesan tegas “Tu ghayal hai, isliye ghatak hai,” sang agen muda melintasi perbatasan dan memulai tugas berbahaya menyusup ke organisasi kriminal paling ditakuti di Karachi yang dipimpin oleh Rehman Dakait, karakter antagonis dingin yang dimainkan Akshaye Khanna. Lewat penyamaran intens, ia naik menjadi orang kepercayaan geng tersebut sambil diam-diam mengirimkan informasi penting kepada India.
Film ini mencapai puncak kekuatannya pada paruh kedua. Ketegangan meningkat, ritme semakin cepat, dan setiap adegan penuh kejutan. Aditya Dhar mengeksekusi cerita dengan perhatian mendetail, memastikan setiap babak terasa matang dan relevan. Build-up dunianya terasa solid—kaya budaya, realistis, dan penuh dinamika dunia bawah yang hidup. Skenarionya padat tetapi tetap mengalir alami, membuat perkembangan karakter terasa kuat dan meyakinkan.
Salah satu elemen paling mencolok adalah musik dan skor latar yang ditata dengan cermat. Nada-nadanya intens, khas, dan selaras dengan atmosfer gelap serta aksi film, mendukung suasana tanpa mendominasi adegan. Nuansa film aksi klasik era 70–80-an juga kembali terasa: adegan baku hantam dramatis, konflik yang menguras emosi, hingga momen sinematik yang membuat penonton ingin berseru, “Aur maaro!” Detail dunia kriminal, dinamika politik, dan budaya setempat tergambar begitu nyata, menunjukkan riset mendalam di balik film ini.
Namun demikian, durasi lebih dari tiga jam menjadi tantangan tersendiri. Bagi penonton yang menyukai thriller geopolitik, narasi intelijen mendalam, dan drama politik, panjangnya durasi mungkin bukan masalah. Namun bagi mereka yang mencari tontonan ringan dan cepat, film ini bisa terasa melelahkan dan menuntut fokus penuh.
Meski begitu, Dhurandhar tetap menjadi tontonan kuat, intens, dan penuh craft—film yang membuktikan bahwa kisah mata-mata bisa digarap dengan gaya megah dan emosi yang menggigit.
Editor: Lulu
Terkait
NYALANUSATARA, MUMBAI- Setelah kesuksesan Rocky Aur Rani Kii Prem…
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Film Dhurandhar, yang dibintangi Ranveer Singh sebagai…
Terkini
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Vivo dikabarkan tengah menyiapkan seri smartphone terbaru,…
NYALANUSANTARA, PASURUAN- Honor X8d diprediksi akan segera meluncur sebagai…
Render Motorola Edge 70 Ultra baru-baru ini beredar…
Disutradarai oleh Lotfy Nathan, The Carpenter’s Son berupaya…
NYALANUSANATRA, AGAM- Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menegaskan perannya sebagai…
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Setiap pembaruan pada sistem kamera Xiaomi 15T…
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Guru Besar Fakultas Sains dan Teknologi (FST)…
NYALANUSANTARA, SURABAYA- Sebanyak 6.206 pelajar SMA/SMK sederajat dari 134…
NYALANUSANTARA, CILACAP- Seorang pemancing remaja ditemukan meninggal dunia di…
NYALANUSANTARA, Banyumas — Misteri hilangnya pengacara sekaligus anggota DPC…
NYALANUSANTARA, JAKARTA- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengintensifkan penguatan peran…
Komentar