UPGRIS Gelar Bedah Buku Trilogi Kartini karya Prof Dr Wardiman Djojonegoro

NYALANUSANTARA, Semarang - Bedah Buku Trilogi Kartini karya Prof Dr Wardiman Djojonegoro mengkaji dan menginterpretasikan nilai-nilai perjuangan Kartini dalam emansipasi dan kesetaraan gender yang relevan dengan tantangan masa kini. Bedah buku itu diselenggarakan Pusat Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS), Rabu (24/9/2025).

Rektor UPGRIS, Dr Sri Suciati MHum dalam sambutannya mengatakan, menyelenggarakan bedah buku Trilogi Kartini merupakan kesempatan langka. Hadirnya Prof Wardiman pada acara bedah buku dapat memberikan inspirasi terhadap tokoh perempuan dari Jepara, Jawa Tengah.

“Acara ini sungguh sangat istimewa, bedah buku Trilogi Kartini yang dipersembahkan oleh Prof Dr Wardiman DJojonegoro. Kami harapkan para mahasiswa setidaknya pernah mengenal dan mendengar terjemahan buku dari Prof Wardiman yang merupakan tokoh pendidikan nasional,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (26/9).

Menurutnya, Prof. Wardiman merupakan sosok yang sangat tekun mendalami sejarah. Prof. Wardiman memiliki perhatian yang sangat besar terhadap naskah kuno atau arsip sejarah Indonesia.

“Babat Diponegoro, kemudian juga ada karya cerita Panji, lalu arsip Konferensi Asia-Afrika Bandung dan Hikayat Aceh yang saat ini semuanya sudah masuk di Memory of the World UNESCO. Termasuk yang terakhir arsip Kartini, surat-surat Kartini juga sudah masuk sebagai Memory of the World UNESCO,” ungkapnya.

Sosok Prof. Wardiman, lanjut dia, merupakan seorang laki-laki yang memiliki kepedulian yang luar biasa untuk kemajuan perempuan Indonesia. “Beliau menulis Trilogi Kartini yang disosialisasikan melalui 33 kali bedah buku,” ucapnya.

Prof. Wardiman mengatakan, sosialisasi dilakukan untuk mengenalkan sosok Kartini kepada generasi muda. Di era saat ini, generasi muda banyak yang belum mengenal tokoh Kartini yang mencetuskan emansipasi wanita di jamannya.

Editor: Holy