Semarang Dikepung Banjir, DPRD Soroti soal Drainase dan Berkurangnya Resapan Air

Semarang Dikepung Banjir, DPRD Soroti soal Drainase dan Berkurangnya Resapan Air

NYALANUSANTARA, Semarang - Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Dini Inayati, menyoroti serius masalah banjir yang masih melanda berbagai lokasi di Kota Semarang. Ia mengemukakan bahwa isu genangan air ini dipicu, salah satunya, oleh sistem drainase yang belum optimal dan berkurangnya daerah resapan air (catchment area).

Menurut Dini, dua faktor ini adalah biang keladi munculnya genangan-genangan air baru, meskipun upaya pengurangan genangan lama di beberapa wilayah telah berhasil dilakukan.

"Kalau bicara tentang banjir itu benar ada istilah 'genangan', karena indikator kinerja utama urusan pekerjaan umum adalah luas genangan, tinggi genangan, dan lama genangan," jelas Dini kepada awak media pada Kamis (23/10).

Ia mengakui bahwa upaya pemerintah, seperti pembangunan polder dan rekayasa teknis lainnya, telah mengurangi durasi genangan di Semarang Utara dan Semarang Timur. Namun, masalah drainase di sejumlah titik lain masih menjadi kendala.

Dini menyoroti munculnya genangan di area yang sebelumnya tak terdampak, bahkan di wilayah tinggi seperti Tembalang, tempat tinggalnya.

"Saya tinggal di Tembalang kan dhuwur ['tinggi']. Nah, itu ada genangan kok. Ini (artinya) muncul genangan-genangan baru," ujarnya.

Dorongan Evaluasi Drainase dan Solusi Jangka Menengah


Editor: Holy

Komentar

Terkini