"Saya Cinta Kedua Rumah Saya": Kisah Mahasiswa Indonesia tentang Persahabatan dan Kedekatan Budaya dengan China

"Saya Cinta Kedua Rumah Saya": Kisah Mahasiswa Indonesia tentang Persahabatan dan Kedekatan Budaya dengan China

   Kampung halamannya adalah Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat, kota yang juga dijuluki sebagai Kota Khatulistiwa. Kedua orang tuanya tidak bisa berbahasa Mandarin, dan sejak kecil dia pun tidak pernah mempelajari bahasa itu. Namun, dia masih ingat kakeknya yang gemar menonton film China di televisi.

   Didorong oleh rasa ingin tahu tentang Tiongkok, pada 2017 Veldesen memanfaatkan kesempatan untuk belajar di Tiongkok. Setelah menyelesaikan tiga tahun pendidikan sekolah menengah atas di Shenzhen, dia diterima di program sarjana Fakultas Seni Rupa Universitas Tsinghua, dan kini menjalani program diterima di Fakultas Arsitektur universitas tersebut. Pengalaman selama bertahun-tahun akademik membuatnya semakin mencintai budaya tradisional Tiongkok.

   “Desain bukan hanya seni, tetapi juga tanggung jawab sosial. Arsitektur tidak boleh kehilangan ciri khas lokal, namun juga harus menyesuaikan dengan kehidupan modern,” kata Veldesen. Dia berharap melalui pengembangan bersama warisan budaya berwujud dan tak berwujud, dapat terciptanya lingkungan pedesaan yang harmonis dan berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas hidup dan kesadaran ekologis masyarakat desa, guna mendukung pembangunan pedesaan.

   Veldesen juga aktif dalam kegiatan sosial, berusaha menghidupkan kembali budaya tradisional dalam konteks modern. Dia pernah mengunjungi daerah pegunungan di Guizhou, membantu masyarakat memperbaiki lingkungan, dan ikut melestarikan serta memperkenalkan Sulaman Ekor Kuda Suku Shui, warisan budaya takbenda tingkat nasional.

   Di luar jadwal belajarnya, Veldesen gemar menjelajahi berbagai tempat indah di China untuk merasakan langsung keindahan budaya tradisionalnya. Perjalanannya ke Shanxi hanyalah bagian kecil dari perjalanan panjang pencarian akar budaya yang telah menempuh perjalanan selama bertahun-tahun.

Veldesen Yaputra, mahasiswa asal Indonesia, merekam materi video di Museum Rishengchang Piaohao, Kota Kuno Pingyao yang berada di Kota Jinzhong, Provinsi Shanxi, Tiongkok utara, pada 15 Oktober 2025. (Xinhua/Li Yuanhao)


Editor: Lulu

Terkait

Komentar

Terkini