Regional

Wabup Kebumen Dorong Masyarakat Konsumsi Cabai Kering

Zinur Iqro
08 Maret 2025

NYALANUSANTARA, Kebumen- Pemerintah Daerah terus mendorong masyarakat untuk terbiasa mengonsumsi cabai kering sebagai alternatif, terutama ketika harga cabai segar sedang melonjak. Wakil Bupati Kebumen, Zaeni Miftah, mengungkapkan hal tersebut setelah melaksanakan tarawih bersama dan silaturahmi di Masjid Nurul Huda, Desa Kaibon, Kecamatan Ambal pada Jumat malam, 7 Maret 2025.

Zaeni menjelaskan bahwa cabai kering tidak hanya lebih murah dan mudah dibuat, tetapi juga dapat membantu menjaga stabilitas harga cabai di tingkat petani. Selain itu, cabai kering lebih awet dan bisa disimpan selama berbulan-bulan tanpa mengurangi rasanya, jika dibandingkan dengan cabai segar.

Kebumen sendiri, menurut Zaeni merupakan daerah yang banyak menghasilkan cabai, sehingga pemanfaatan cabai kering secara massal dianggap sebagai solusi yang tepat. Pemerintah Kabupaten Kebumen (Pemkab) juga berencana memfasilitasi penyediaan peralatan untuk proses pembuatan cabai kering. Bahkan, Pemkab Kebumen telah menjalin kerja sama dengan PT. JTAB yang siap menampung cabai kering dari Kebumen.

Ia menambahkan bahwa cabai merupakan salah satu komoditas yang berperan dalam inflasi. Oleh karena itu, pengelolaan yang baik diperlukan agar masyarakat tetap bisa mengonsumsi cabai dengan harga yang stabil.

Selain itu, Zaeni mengajak masyarakat untuk bersatu dan bekerja sama demi memajukan Kebumen. Ia menyatakan bahwa di tengah efisiensi anggaran di berbagai daerah, dukungan dan kerja sama dari semua pihak sangat diperlukan.

"Seperti peribahasa mengatakan, 'berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,' yang artinya beban atau tanggung jawab yang dikerjakan bersama akan terasa lebih ringan dan mudah," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Zaeni juga berpesan kepada orang tua untuk menjaga pergaulan serta pengawasan terhadap penggunaan HP anak-anak mereka. Mengingat perkembangan teknologi informasi, anak-anak yang tidak diawasi dengan baik bisa terjebak dalam hal-hal negatif, seperti judi online atau pornografi.

Editor: Redaksi