Jelang Pertemuan Alumni Jesuit Dunia 2026, Presiden WUJA Kunjungi SMA Kolese De Britto Yogyakarta

Jelang Pertemuan Alumni Jesuit Dunia 2026, Presiden WUJA Kunjungi SMA Kolese De Britto Yogyakarta

NYALANUSANTARA, Yogyakarta - SMA Kolese De Britto Yogyakarta menerima kunjungan istimewa dari Presiden World Union of Jesuit Alumni (WUJA), Mr. Francisco Guarner asal Spanyol, bersama rombongan dari Perkumpulan Alumni Kolese Jesuit (PAKJ) pada Sabtu (20/9). Kunjungan ini merupakan bagian dari road show ke sekolah-sekolah Jesuit di Indonesia sebagai persiapan menuju Pertemuan Alumni Jesuit Sedunia (WUJA) yang akan diselenggarakan pada 29 Juli - 2 Agustus 2026 mendatang di Yogyakarta. 

Dalam pertemuan yang berjalan secara kekeluargaan ini, beberapa hal yang muncul dan menarik untuk disimak antara lain yaitu:

-Sambutan Hangat dan Presentasi Persekolahan

Rombongan WUJA dan PAKJ disambut secara hangat oleh civitas akademika De Britto di ruang kaca sekolah. Acara dimulai dengan sambutan pembuka serta pemaparan mengenai sejarah, visi-misi, dan perkembangan SMA Kolese De Britto yang disampaikan oleh Kepala Sekolah, Robertus Arifin Nugroho, S.Si., M.Pd., serta dikuatkan oleh ketua Yayasan De Britto, Romo Agustinus Sugiyo Pitoyo, SJ.

Dalam penjelasannya, Kepala Sekolah memaparkan berbagai pencapaian dan inovasi sekolah, termasuk dalam bidang kurikulum berbasis Ignasian, program kepemimpinan, serta kontribusi alumni di berbagai bidang baik Nasional maupun Internasional. Arifin juga mengungkapkan harapan besar agar kunjungan ini menjadi langkah awal kerja sama yang lebih erat antara De Britto dan jejaring alumni Jesuit dunia. Selanjutnya Romo Pitoyo menekankan pentingnya kesinambungan nilai-nilai Ignasian dalam pendidikan modern. Beliau menyoroti bagaimana De Britto membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan spiritualitas yang mendalam.

Sementara itu, dari Presiden WUJA dalam sambutannya, Mr. Francisco Guarner menyampaikan rasa kagum dan apresiasinya terhadap semangat, integritas, dan karakter khas yang dibentuk oleh pendidikan Jesuit di De Britto. Francisco menegaskan pentingnya membangun jejaring global antar alumni Jesuit untuk memperkuat solidaritas, kerja sama lintas budaya, serta kontribusi nyata dalam menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan pendidikan yang inklusif.

 “Saya melihat semangat Ignasian yang kuat di De Britto. Pendidikan di sini bukan hanya tentang kecerdasan intelektual, tapi juga pembentukan karakter dan kepedulian terhadap sesame sebagai fondasi penting dalam membangun dunia yang lebih adil dan manusiawi,” ungkap Francisco.


Editor: Holy

Komentar

Terkini