Joko Parwoto Buka Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Kebakaran di Saptosari

Joko Parwoto Buka Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Kebakaran di Saptosari

NYALANUSANTARA, Gunungkidul – Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, membuka kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Kebakaran yang diselenggarakan oleh UPT Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul. 

Acara ini berlangsung di Balai Kalurahan Njetis, Kapanewon Saptosari, pada Selasa, 25 November 2025 dan dihadiri oleh masyarakat setempat, serta pejabat terkait.

Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono, dalam laporannya menjelaskan pentingnya kegiatan ini mengingat kondisi geografis dan sosial Kabupaten Gunungkidul yang memiliki kompleksitas tinggi. Dengan luas wilayah yang mencapai 46 persen dari total wilayah DIY dan didominasi kawasan hutan seluas 16.787,15 hektare, Gunungkidul memiliki potensi kebakaran lahan yang besar, terutama pada musim kemarau saat vegetasi menjadi kering dan rentan terhadap api.

Purwono juga menyoroti peningkatan jumlah kasus kebakaran dari tahun ke tahun. Ia menyebutkan bahwa saat ini, Gunungkidul hanya memiliki dua pos pemadam kebakaran di Wonosari dan Karangmojo, serta belum ada regulasi spesifik terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran, yang menjadi dasar penting pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini.

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan beberapa regulasi, seperti PP No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal, Permendagri No. 114 Tahun 2018, serta Perbup Gunungkidul No. 148 Tahun 2021 tentang Pembentukan dan Tata Kerja UPT Pemadam Kebakaran.

Melalui sosialisasi ini, Purwono berharap masyarakat dapat meningkatkan kesadaran terhadap potensi bahaya kebakaran, serta memahami langkah-langkah penanggulangan yang tepat. Ia juga mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam pencegahan kebakaran, pengawasan sarana-prasarana pemadam kebakaran, dan segera melaporkan kejadian atau aktivitas yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Selain itu, ia mendorong pembentukan organisasi relawan kebakaran berbasis lingkungan untuk penguatan penanggulangan kebakaran.

Dalam sambutannya, Joko Parwoto menegaskan bahwa kebakaran masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Gunungkidul. Ia menyebutkan bahwa rendahnya kesadaran serta keterbatasan waktu tanggap layanan yang belum menjangkau seluruh wilayah Gunungkidul menjadi tantangan dalam penanggulangan kebakaran. Padahal, banyak kebakaran yang dapat dicegah, seperti yang disebabkan oleh korsleting listrik, kelalaian penggunaan kompor gas, dan pembakaran sampah yang tidak terkendali.


Editor: Redaksi

Terkait

Komentar

Terkini