SINOPSIS Belum Ada Judul: Ketika Kebenaran dan Kemanusiaan Berbenturan di Dunia Pendidikan

SINOPSIS Belum Ada Judul: Ketika Kebenaran dan Kemanusiaan Berbenturan di Dunia Pendidikan

Film Belum Ada Judul menjadi salah satu karya sinema Indonesia yang paling dinantikan pada akhir tahun 2025. Disutradarai oleh Aria Kusumadewa dan diproduseri oleh Deddy Mizwar, film ini diadaptasi dari lagu legendaris Iwan Fals yang sarat makna sosial. Diproduksi oleh Citra Sinema, film ini dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 20 November 2025, membawa kisah menyentuh tentang perjuangan seorang guru yang harus memilih antara mengungkap kebenaran atau melindungi masa depan muridnya.

Cerita berpusat pada Umar Bakri (Bucek Depp), guru idealis di SMA Nawasena yang hidup sederhana bersama putrinya, Magda (Arla Ailani), gadis 17 tahun penyandang polio namun penuh semangat. Hidup mereka berubah ketika sebuah video viral memperlihatkan Umar menampar muridnya, Marlon (Zeyn Arsa Datau), anak seorang pengusaha kaya. Dalam sekejap, Umar menjadi sasaran hujatan publik. Namun, di balik keheningannya, tersembunyi rahasia besar yang ia lindungi demi masa depan muridnya.

Saat kasus itu berlanjut ke pengadilan, Umar akhirnya mengucapkan kalimat yang mengguncang ruang sidang:

“Apalah arti kebenaran, jika kebenaran itu membunuh masa depan murid-murid saya.”

Kalimat tersebut menjadi inti dari pesan film — refleksi mendalam tentang dilema moral seorang pendidik yang dihadapkan pada batas antara etika, kasih sayang, dan tanggung jawab sosial.

Selain Bucek Depp, film ini dibintangi oleh jajaran aktor lintas generasi seperti Alexandra Gottardo, Surya Saputra, Nurra Datau, Elisabeth Pasaribu, Deddy Mizwar, Iwan Fals, dan Jinan Safa. Aria Kusumadewa, yang dikenal lewat film Identitas dan Bidadari Mencari Sayap, kembali menunjukkan kepiawaiannya mengolah isu sosial menjadi narasi emosional yang membumi.

Belum Ada Judul tak sekadar menyoroti dunia pendidikan, tetapi juga fenomena penghakiman publik di era digital, di mana persepsi sering kali lebih berkuasa daripada kebenaran. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan bahwa profesi guru bukan hanya soal mengajar, melainkan juga tentang keberanian menanggung beban moral dan menjaga kemanusiaan.


Editor: Lulu

Terkait

Komentar

Terkini