Perbatasan Rafah akan Dibuka Kembali untuk Pengiriman Bantuan ke Gaza

Perbatasan Rafah akan Dibuka Kembali untuk Pengiriman Bantuan ke Gaza

NYALANUSANTARA, Jakarta- Perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir akan segera dibuka kembali dalam beberapa hari ke depan, menurut Gubernur Sinai Utara, Khaled Mojawer, pada Rabu, 29 Januari 2025. Pembukaan perbatasan itu akan melibatkan kehadiran pengamat dari Eropa dan Palestina.

Gubernur Mojawer mengatakan bahwa sisi Mesir di perbatasan Rafah telah sepenuhnya siap untuk beroperasi. "Masalahnya ada di sisi Palestina, akibat kerusakan yang disebabkan oleh operasi militer Israel," ujarnya. 

Ia menjelaskan bahwa terminal ini akan dibuka di kedua arah setelah perbaikan selesai.

Mojawer juga menekankan pentingnya kepatuhan Hamas dan Israel terhadap kesepakatan gencatan senjata Gaza yang mulai berlaku pada 19 Januari, guna memastikan kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Perbatasan Rafah merupakan jalur vital untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan telah ditutup sejak Mei 2024 setelah serangan darat Israel ke kota Rafah di bagian selatan Gaza. Sejak saat itu, bantuan hanya dapat masuk melalui perbatasan Karam Abu Salem (Kerem Shalom).

Gubernur Mesir juga memuji peran aktif Turki dalam memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Sebuah kapal bantuan dari Turki tiba di Pelabuhan Al-Arish, Mesir, pada Rabu pagi untuk diteruskan ke Gaza, dan kapal bantuan kedua dijadwalkan tiba pada Minggu mendatang.

Duta Besar Turki untuk Kairo, Salih Mutlu Shen, mengungkapkan bahwa Ankara telah mengirimkan 14 kapal bantuan yang membawa 835 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza. Selain itu, kapal lain yang membawa 2.000 ton bantuan dijadwalkan tiba di Pelabuhan Al-Arish dalam beberapa hari mendatang.


Editor: Redaksi

Terkait

Komentar

Terkini